Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Beracun dari Pabrik Baja Ancam Warga di Taranto, Italia

Kompas.com - 25/10/2017, 21:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - Angin yang berhembus dari arah pabrik pengolahan baja, Ilva di Kota Taranto, Italia, dikhawatirkan membawa emisi gas beracun.

Langkah antisipasi pun diambil Wali kota Taranto, Rinaldo Melucci dengan memerintahkan meliburkan sekolah.

Pemerintah kota juga mengimbau warga agar tetap menutup jendela rumah dan kantor mereka.

Wali Kota juga telah memerintahkan penutupan di wilayah Tamburi, yang berada paling dekat dengan lokasi pabrik.

Petugas kesehatan setempat menyarankan kepada masyarakat untuk tidak berolahraga di luar ruangan.

Saran itu berlaku selama masih ada kekhawatiran akan hembusan angin kencang dari arah pabrik menuju kota.

Baca juga : Diduga Hirup Gas Beracun, 7 Orang Tewas di Dalam Bak Penampung Kardus

"(Penutupan) ini memang berat tapi langkah yang diperlukan," kata pengamat lingkungan daerah Rocco De Franchi.

"Kita tak bisa menutup seluruh kota, tapi setidaknya kita melindungi warga yang paling rentan terdampak," tambahnya.

Diberitakan AFP, sebagai pabrik baja terbesar di Eropa, Ilva tercatat memiliki sejarah panjang dengan kasus limbah berbahaya.

Limbah itu disebut menyebabkan polusi di darat dan laut dengan tingkat mematikan yang tinggi.

Namun, dengan mempekerjakan lebih dari 10.000 orang, pabrik baja tersebut juga menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

Sehingga, banyak warga yang ingin mempertahankan keberadaan pabrik itu.

Pabrik tersebut kini berada di bawah administrasi khusus sejak 2015, setelah pemilik sebelumnya didakwa atas kelalaian emisi beracun.

Kelalaian itu dianggap menjadi penyebab 11.550 kasus kematian dini selama tujuh tahun.

Baca juga : Gas Beracun Tercium Kali Kedua Jelang Pertemuan Uni Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com