Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: "Sniper" Finlandia Ini Bunuh 500 Tentara Uni Soviet

Kompas.com - 25/10/2017, 17:52 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Agar semakin susah dilacak, Simo tidak menggunakan teleskop di senapannya agar tak memantulkan cahaya matahari sehingga bisa mengungkap posisinya.

Akurasi tembakannya amat mengagumkan sehingga dia bisa menghemat amunisinya. Sehingga hanya dalam 100 hari, Simo bisa menewaskan lebih dari 500 tentara musuh.

Tentara Uni Soviet amat ketakutan akibat kehandalan Simo Hayha ini. Bahkan Soviet mengirimkan seorang sniper untuk mencari jejak Simo tetapi tak berhasil.

Namun, pada 6 Maret 1940, saat Uni Soviet melepaskan tembakan artileri acak ke wilayah yang diyakini sebagai tempat persembunyian Simo, salah satu peluru mengenai rahang Simo.

Akibatnya, Simo tak sadarkan diri dan berada dalam kondisi koma hingga 11 hari. Dia terbangun dari koma saat perang melawan Uni Soviet sudah berakhir.

Baca juga : Wartawan TV Irak Tewas Ditembak Sniper di Selatan Mosul

Butuh beberapa tahun bagi Simo untuk pulih dari luka yang mengancurkan rahang dan wajah sebelah kirinya.

Dia kemudian pulih dan menjadi pemburu rusa yang handal serta peternak anjing setelah Perang Dunia II berakhir.

Saat ditanya apakah dia menyesal membunuh sedemikian banyak orang di masa perang, dia menjawab dengan diplomatis.

"Saya hanya menjalankan tugas. Apa yang diperintahkan kepada saya, saya mencoba melakukan yang terbaik," kata Simo pada 1998.

Simo Hayha meninggal dunia di panti jompo veteran di kota Hamina pada 2002 dalam usia 96 tahun. Dia dimakamkan di kota Ruokolahti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com