KOMPAS.com - Mungkin banyak orang belum pernah mendengar nama negeri kepulauan kecil Grenada yang terletak di Karibia.
Grenada hanya memiliki luas 344 kilometer persegi dengan penduduk tak mencapai 120.000 jiwa, jadi cukup sulit dicari di peta dunia.
Namun pada 25 Oktober 1983, Grenada mendadak terkenal setelah Amerika Serikat menginvasi negeri mungil itu.
Tentu saja kekuatan militer Grenada bukan tandingan Amerika Serikat yang hanya dalam hitungan pekan bisa menguasai seluruh negeri itu.
Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Pemberontak Chechnya Duduki Teater di Moskwa
Apa alasan AS yang saat itu dipimpin Ronald Reagan harus menginvasi negeri kepulauan mungil itu?
Sebenarnya Amerika Serikat sudah memantau Grenada sejak 1979 ketika kelompok kiri pimpinan Maurice Bishop merebut kekuasaan dan mulai menjalin hubungan dekat dengan Kuba.
Pada 1983, pemimpin lain beraliran Marxis Bernard Coard membunuh Bishop dan mengambil alih pemerintahan Grenada.
Dengan alasan kondisi Grenada membahayakan sekitar 1.000-an warga AS di negeri itu, Presiden Reagan memerintahkan 2.000 personel militernya menginvasi pulau tersebut.
Pasukan AS langsung mendapatkan perlawanan sengit dari angkatan bersenjata Grenada dan sekelompok teknisi militer Kuba yang berada di negeri itu untuk membangun bandara baru.
Awalnya pasukan AS menghadapi kesulitan karena minimnya informasi intelijen dan buruknya peta yang digunakan.
Peta yang digunakan militer AS saat itu ternyata hanyalah sebuah peta wisata tua yang tidak menggambarkan situasi terbaru Grenada.
Alhasil, Reagan mengirim lebih banyak pasukan dan saat perang berakhir pada 15 Desember 1983, sebanyak 6.000 tentara AS berada di negeri kecil tersebut.
Di akhir invasi, sebanyak 20 tentara AS tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka. Sementara di pihak yang berseberangan, 60 tentara Grenada dan Kuba tewas.
Hasil dari perang ini adalah tergulingnya pemerintahan Bernard Coard yang kemudian digantikan sosok yang lebih diterima Amerika Serikat.
Invasi ini dikritik banyak negara termasuk Kanada. Bahkan PM Inggris Margaret Thatcher secara pribadi tak menyetujui misi itu meski secara publik dia mendukung invasi AS.
Pada 2 November 1983, dalam Sidang Umum PBB lewat pemungutan suara sepakat mengecam invasi AS yang disebut sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional".
Baca juga : Hari Ini dalam Sejarah: Perang Falkland Berakhir
Namun, di dalam negeri, pemerintahan Reagan mendapatkan dukungan publik terkait invasi ke Grenada dan kemudian dukungan juga datang dari warga Grenada yang mengapresiasi minimnya korban sipil dalam invasi tersebut.
Kini hari di mana Amerika Serikay memulai invasi menjadi hari libur nasional di Grenada yang disebut sebagai Thanksgiving Day.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.