Dia terpaksa melakukan pekerjaan itu, setelah sang suami mencampakkan dia dan putranya.
"Aku butuh uang. Aku sudah sangat putus asa," tutur dia.
Saba Zariv, pakar di bidang kekerasan gender berkata, badan PBB pemerhati populasi (UNPFA) tidak bisa menentukan berapa banyak jumlah perempuan Rohingya yang menjadi PSK.
"Kami tidak bisa mengoleksi data pasti tentang fenomena itu di kamp ini," kata Zariv kepada Thomson Reuters Foundation.
Menurut Noor, salah seorang germo lokal, tidak adanya jumlah pasti disebabkan para perempuan itu tidak mau mengaku kepada organisasi kemanusiaan yang mendatangi mereka.
"Mereka berpura-pura tidak ada yang terjadi. Sebab, di masyarakat kami, rumor dengan cepat menyebar," jelas Noor.
Pria yang sudah tinggal di sana sejak 1992 itu memperkirakan ada sekitar 500 perempuan yang terpaksa menjadi PSK.
Kebanyakan yang terpaksa menjual dirinya kepada lelaki hidung belang adalah mereka yang makan tidak lebih dari sekali sehari, dan tidak pernah mengecap bangku sekolah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.