Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Mati Konyol, 16 Pilot MiG-29 Bulgaria Tolak Latihan

Kompas.com - 24/10/2017, 22:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SOFIA, KOMPAS.com - Gugur di udara ketika melaksanakan tugas atau pun saat latihan terbang sudah menjadi risiko yang harus diambil oleh pilot pesawat tempur.

Namun hal itu bukan berarti para pilot harus sepenuhnya pasrah dengan nasib mereka.

Seperti yang terjadi di Bulgaria. Demi menyelamatkan nyawa, 16 pilot pesawat MiG-29 menolak untuk melakoni latihan terbang karena pesawat mereka sudah usang.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Pertahanan Bulgaria, Atanas Zapryanov, dilansir dari kantor berita AFP.

"Beberapa pilot di Pangkalan Udara Graf Ignatievo menolak untuk latihan Rabu (25/10/2017) karena faktor keamanan," kata Zapryanov.

Kurangnya persiapan, dan faktor keamanan setelah melihat kondisi pesawat, menjadi alasan utama para pilot yang tidak ingin mati konyol.

Baca juga : Rusia Tambah 16 Pesawat Tempur MiG-29 SMT

Memang, dari 16 MiG-29 yang dimiliki Bulgaria, hanya tujuh yang dinyatakan layak terbang.

Sejatinya mereka menerima bantuan empat mesin baru, dan enam mesin MiG-29 bekas dari Rusia.

Namun, kesalahan prosedur birokrasi membuat kesepuluh mesin itu belum bisa digunakan.

Kondisi itu membuat Bulgaria tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang harus memiliki satu skuadron (12 pesawat) dalam kondisi siap tempur.

Negara di kawasan Balkan itu sebenarnya telah menyiapkan anggaran 770 juta euro atau sekitar Rp 12,2 triliun untuk membeli delapan pesawat baru.

Opsinya, mereka bisa membeli Gripen Swedia, Eurofighter Typhoon bekas Italia, atau membeli F-16 lungsuran Amerika Serikat maupun Portugal.

Baca juga : Panama Temukan Dua MiG-21 di Dalam Kapal Korut

Sayangnya, skema pembelian menggunakan sistem lelang itu mendapat penolakan dari pemerintahan konservatif Perdana Menteri Boyko Borisov.

"Kami sudah mempersiapkan paket pembelian baru. Termasuk mengubah sistem pembayarannya," kata Menteri Pertahanan Krasimir Karakachanov.

Menurut Karakachanov, kebijakan baru tersebut tidak hanya untuk memperbaharui skuadron MiG-29.

Mereka juga akan mengganti beberapa pesawat Su-25 Bomber yang sudah harus dikandangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com