DAMASKUS, KOMPAS.com - Hati Angie Blannin begitu hancur begitu mengetahui sang anak, Jac Holmes, tidak akan pernah pulang ke Bournemouth untuk merayakan Natal, untuk selamanya.
Kabar itu datang setelah Senin waktu setempat (23/10/2017), Holmes dilaporkan tewas terkena ranjau saat berusaha membersihkan area di Raqqa, Suriah.
Laporan tersebut masih buram. Namun, Blannin menduga Holmes tak sengaja menginjak ranjau.
Raqqa didaulat sebagai ibu kota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), saat mereka mendeklarasikan kekhalifahan tiga tahun lalu.
Holmes adalah sukarelawan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) sejak Januari 2015.
Baca juga : Rusia: Koalisi AS Sapu Bersih Raqqa Hingga Rata dengan Tanah
Mantan teknisi IT di Bournemouth, Inggris tersebut terakhir menjabat sebagai Komandan 223 YPG. Sebuah unit penembak runduk (sniper) milik pejuang Kurdi.
Sebuah pencapaian yang hebat mengingat Holmes sama sekali tidak memiliki pengalaman sebagai kombatan.
Kepada Sky News, Blannin mengaku terakhir kali berbicara kepada sang putra pada hari Minggu (22/10/2017).
Saat itu, Holmes sempat mengatakan, dia berencana untuk pulang setelah membebaskan Raqqa dari tangan ISIS.
Tak disangka, Blannin harus menerima kenyataan anaknya pulang dalam peti jenazah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.