MANILA, KOMPAS.com - Tentara Australia siap melatih militer Filipina dalam menghadapi peperangan di dalam kota.
Latihan tersebut sebagai upaya untuk menangkal meluasnya aksi kelompok garis keras atau pun teroris, seperti pertempuran berbulan-bulan di selatan Filipina.
Sejak September, Australia memang telah bergabung dengan tentara Filipina dalam menghadapi serangan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), di Marawi.
Australia mengirim dua unit pesawat AP-3C Orion untuk pengintaian dan membantu dalam pengumpulan dan analisa informasi.
Baca juga : Filipina Umumkan Pertempuran Melawan ISIS di Marawi Telah Usai
Meski Kepala Pertahanan Filipina telah mengumumkan berakhirnya pertempuran di Marawi, Senin (23/10/2017) lalu, namun kekhawatiran akan bahaya jangka panjang masih akan tetap ada.
Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengatakan, penting bagi Filipina untuk memiliki kemampuan menangkal aksi ekstremis lanjutan setelah memenangkan peperangan kunci.
Payne mengatakan, Australia akan segera mengirimkan tim yang terdiri dari 80 orang untuk melaksanakan pelatihan menangkal teroris dalam peperangan kota di markas militer Filipina.
"Pelatihan yang diberikan Pasukan Pertahanan Australia bakal memastikan Filipina memiliki pasukan pertahanan yang lebih baik untuk melawan taktik kejam yang dilancarkan teroris,"
Demikian dikatakan Payne dalam pertemuan di Clark, utara Filipina, Selasa (24/10/2017).
"Secara umum, kami telah melihat bagaimana dampak dari ideologi ekstremis dan ancaman teroris terhadap jutaan warga sipil."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.