Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Veteran Inggris Pernah Berpikir untuk Bunuh Diri

Kompas.com - 24/10/2017, 09:30 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Mirror


LONDON, KOMPAS.com - Lebih dari seperempat tentara veteran Inggris pernah berpikir untuk melakukan bunuh diri.

Penelitian yang dilakukan oleh YouGov atas inisiasi badan amal pasukan tentara Inggris (SSAFA) juga menemukan bahwa 40 persen veteran merasa sendirian dan terisolasi.

Sementara, 31 persen veteran hanya memiliki satu teman atau tidak sama sekali. Namun, sekitar 53 persen veteran yang disurvei enggan mendiskusikan masalah keluarga.

Sebagian besar penderitaan itu hadir ketika tentara mulai meninggalkan kesatuannya di semua matra, baik dari angkatan dara, angkatan laut, dan angkatan udara.

Mereka biasanya kehilangan kontak dengan rekan kerjanya.

Baca: George W. Bush Bikin Buku dan Gelar Pameran Lukisan tentang Veteran AS

Pemimpin SSAFA, Sir Andrew Gregory, mengatakan, kekuatan terbesar dalam layanan kemiliteran adalah etos tim, rasa teman seperjuangan yang mengalir menjadi bagian dari kelompok.

"Riset ini menunjukkan banyak veteran yang terisolasi saat mereka berjuang untuk menyesuaikan diri lagi," katanya seperti yang dikutip dari Mirror, Selasa (24/10/2017).

SSFA juga melihat semakin banyak veteran yang memperoleh manfaat dari nasihat tatap muka melalui jaringan sukarelawan.

Survey ini dilakukan kepada veteran angkatan 2007, yang berjuang di Irlandia Utara, Perang Balkan, Perang Teluk, dan di garis depan di Afganistan.

Alasan mereka merasa sendirian antara lain kehilangan konrak dengan teman di angkatan militer (41 persen), masalah kesehatan fisik atau mental (33 persen), dan upaya untuk berhubungan dengan warga sipil (23 persen).

Sebanyak 27 persen veteran merasa akan memperoleh manfaat apabila bertemu secara regular untuk berbicara dengan seseorang yang juga berasal dari militer.

Baca: Seribuan Veteran di Surabaya Belum Dapat Tunjangan

Mantan prajurit berusia 44 tahun, Chris Small, kembali dari tugasnya pada 2016. Sebelumnya, dia sudah berjuang di Bosnia, Irlandia Utara, Kosovo, dan Afganistan.

Istrinya, Mandy, mengatakan, Chris sudah sangat terbiasa untuk melakukan hal-hal di angkatan darat. Namun, ketika dia keluar dari militer, Chris kesulitan dan mengalami kekacauan finansial.

"Dia belum didiagonsis menderita gangguan stres pasca-trauma, tapi dia sedang berjuang (hidup di masyarakat biasa)," kata Mandy.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com