SYDNEY, KOMPAS.com - Pyongyang secara mengejutkan mengirimkan sebuah surat terbuka kepada sejumlah negara Barat.
Surat "tak biasa" itu mendesak adanya kewaspadaan yang tajam terhadap pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, yang dianggap kejam dan ceroboh.
Surat tersebut juga seolah menjadi pengumuman dari Korea Utara (Korut) sebagai salah satu negara berkekuatan nuklir.
Diyakini, surat tersebut ditulis oleh Kantor Urusan Luar Negeri Korut dan ditujukan ke sejumlah negara-negara Barat secara diam-diam.
Namun demikian, keberadaan surat tersebut diungkapkan kepada publik oleh Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, yang menerima surat tersebut melalui Kedutaan di Indonesia.
Baca: Mantan Presiden AS Jimmy Carter Bersedia ke Korea Utara
Menurutnya, surat tersebut "tak biasa" karena tidak seperti yang selama ini dikirimkan.
Korut dalam hal berkomunikasi dengan negara Barat, di mana sebelum-sebelumnya selalu melalui pernyataan resmi kantor medianya, KCNA.
Ditujukan kepada parlemen di sejumlah negara, surat tersebut mengutuk pernyataan Trump di PBB yang menyebut mereka bisa menghancurkan sepenuhnya Korut, yang juga disebut sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
"Jika Trump berpikir bahwa dia dapat membuat DPRK, sebuah negara berkekuatan nuklir, bertekuk lutut dengan ancaman perang nuklir, maka hal itu adalah kesalahan besar dan bentuk ketidakpedulian," kata surat Korut itu dikutip The Independent, Senin (23/10/2017).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.