Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Aksi Solo Dukung Rohingya, Seorang Aktivis Banglades Dibekuk

Kompas.com - 23/10/2017, 19:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

COX'S BAZAAR, KOMPAS.com - Mahbubul Alam Minar, seorang aktivis Banglades ditahan pihak kepolisian, setelah membentangkan spanduk berisi dukungan terhadap etnis Rohingya.

Minar sudah sepekan mendekam di bui Kepolisian Perbatasan Cox's Bazaar. Namun, polisi baru membeberkan informasi itu Minggu kemarin (22/10/2017).

AFP memberitakan, Minar menjalani penyidikan terkait dengan motifnya membentangkan spanduk dukungan kepada kelompok etnis Rohingya.

Saat ditangkap, Minar sedang menjalani aksinya seorang diri.

Baca juga : Tak Hanya Myanmar, Warga Dunia Pun Gagal Lindungi Rohingya

Dia mengklaim dirinya sebagai perwakilan dari Komite Pemenuhan Hak-Hak Rohingya.

Dalam spanduk tersebut, Minar menuntut agar etnis Rohingya bisa diberi jaminan keamanan untuk kembali ke Myanmar.

Etnis rohingya pun, kata dia, harus diberikan kompensasi atas rumah maupun tanah mereka yang sudah hancur.

Tidak hanya itu, Minar juga menyuarakan agar Negara Bagian Rakhine diberi nama Arakan.

Minat pun mendesak agar Etnis Rohingya juga diberikan kebebasan beribadah, hak mendapat pendidikan, serta sistem peradilan terpisah.

Wakil Kepala Polisi Perbatasan Cox's Bazaar, Afrozul Haq Tutul mengatakan pihaknya masih mendalami kemungkinan Minar memiliki hubungan dengan Jamaat-e-Islami.

Jamaat-e-Islami adalah partai politik Islam terbesar di Banglades.

Otoritas keamanan Banglades khawatir, jika aksi tersebut ditunggangi oleh milisi pemberontak seperti Arakan Rohingya Salvation Army.

Baca juga : India Minta Myanmar Bawa Pulang Pengungsi Rohingya

Sebelumnya, sejak 25 Agustus, 600.000 etnis Rohingya melarikan diri dari Rakhine setelah militer Myanmar melancarkan serangan balasan terhadap kelompok pemberontak Arakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com