Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Ketatkan Pemeriksaan Bagi Petugas Bandara

Kompas.com - 23/10/2017, 11:14 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

SYDNEY, KOMPAS.com - Petugas di bandara-bandara utama Australia akan menghadapi tambahan pemeriksaan keamanan.

Pengetatan pengawasan itu dilakukan setelah pihak berwenang berhasil menggagalkan rencana teroris untuk menjatuhkan sebuah pesawat terbang yang akan lepas landas dari Bandara Sydney pada Juli lalu.

Petugas bagasi dan staf bandara yang bekerja di wilayah terbatas akan menjalani tes acak untuk mencari keberadaan bahan peledak.

Inspeksi juga akan diberlakukan pada barang bawaan para petugas dan kendaraan milik mereka.

Baca juga : Cara Teroris Khaled Sharrouf Kecoh Petugas Bandara Sydney

Perubahan itu juga terkait dengan kekhawatiran dari serikat pekerja dan pakar intelijen mengenai pemeriksaan staf, yang sebagian di antara mereka bekerja di bawah kontrak tidak tetap.

"Langkah tersebut memperkuat kontrol yang ada untuk memastikan petugas bandara teridentifikasi dengan benar, dan terlatih sebelum memasuk kawasan sisi udara," kata Menteri Transportasi Australia Darren Chester, seperti dikutip dari BBC, Senin (23/10/2017).

Pemerintah Australia memperkirakan sekitar 140.000 petugas telah memiliki akses untuk mengamankan zona-zona di bandara.

Sementara itu Senator Nick Xenopon mengatakan, pemerintah Australia harus mengadopsi sistem pemeriksaan yang lebih ketat untuk semua staf penerbangan, seperti yang diterapkan Amerika Serikat.

Sebelumnya, aparat keamanan Australia, telah menggagalkan upaya teroris untuk menjatuhkan sebuah pesawat terbang dengan menggunakan  bom rakitan.

Baca juga : Polisi Tak Sengaja Tinggalkan Bahan Peledak di Bandara Sydney

Serangan gagal ini diduga "direncanakan dengan baik" dan bukan katagori serangan perseorangan atau lone wolf.

Namun, pemerintah Australia tak menyebutkan secara detil mengenai pesawat yang menjadi incaran teroris ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com