Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Majalah "Playboy" Rilis Playmate Transgender Pertama, Menuai Polemik

Kompas.com - 22/10/2017, 09:24 WIB
Bayu Galih

Penulis

KOMPAS.com - Playboy membuat kejutan dengan menampilkan model transgender sebagai "Playmate" atau model utama yang tampil di halaman tengah majalah tersebut. Model asal Perancis Ines Rau diperkenalkan sebagai Playmate edisi November 2017.

Dilansir dari laman CNN yang Kompas.com kutip Minggu (22/10/2017), ini bukan kali pertama Ines Rau menjadi model untuk Playboy.

Rau telah tampil pada edisi Mei 2014, dalam serangkaian foto berjudul "Evolution" di majalah pria yang didirikan Hugh Hefner itu.

Adapun, Playboy edisi November dan Desember 2017 dihadirkan sebagai edisi khusus berisi 100 halaman sebagai penghormatan untuk mengenang Hugh Hefner yang tutup usia pada 27 September 2017.

Ines Rau mengaku bangga dapat tampil di edisi khusus ini. Dia pun mengenang saat kali pertama tampil di Playboy pada 2014.

"Itu adalah tentang bagaimana saya merayakan pengungkapan diri saya (coming out)," ucap Rau, dikutip dari profil Ines Rau sebagai Playmate di laman Playboy.

(Baca juga: Foto Telanjang Model ?Playboy? di Gunung Taranaki Picu Kemarahan Maori)

Bukan transgender pertama

Meski tercatat sebagai Playmate transgender pertama, Ines Rau bukan model transgender pertama yang tampil untuk Playboy.

Adalah model asal Inggris, Caroline "Tula" Cossey, yang menjadi model transgender pertama yang berpose untuk Playboy pada 1981. Saat itu, Tula dikenal sebagai "gadis Bond" berkat perannya di film James Bond, For Your Eyes Only (1981).

(Baca juga: Pria Romania Bunuh Diri Setelah Putrinya Berpose Bugil untuk "Playboy")

Pose seksi Pamela Anderson di edisi terakhir Playboy yang menampilkan model berpose seksi. DAILY MAIL Pose seksi Pamela Anderson di edisi terakhir Playboy yang menampilkan model berpose seksi.
Saat tampil dalam film yang dibintangi Roger Moore itu, publik belum mengetahui bahwa Tula merupakan perempuan transgender. Identitas Tula baru terungkap saat tabloid News of the World menulis artikel tentang dia dengan judul "James Bond Girl Was a Boy".

Meski sempat depresi dan nyaris bunuh diri, namun Tula kemudian mengungkap masa lalunya sebagai laki-laki. Malahan, Tula kembali tampil berpose untuk Playboy pada 1991, setelah publik mengenalnya sebagai perempuan transgender.

Kontroversi

Selama ini, terpilih sebagai Playmate dianggap sebagai kebanggaan bagi para model, terutama di Amerika Serikat. Sebab, Playmate sering dianggap sebagai "batu loncatan" untuk meraih karier gemilang di dunia hiburan.

Sejumlah nama terkenal memang muncul setelah tampil sebagai Playmate. Nama-nama itu antara lain Jenny McCarthy, Pamela Anderson, dan Anna Nicole Smith.

Bintang film legendaris Marilyn Monroe bahkan memelopori kehadiran Playmate. Namun, Marilyn tampil di edisi pertama Playboy, saat majalah itu menamakan model yang tampil di halaman tengah sebagai "Sweetheart of the Month", dan belum dinamakan Playmate.

Kebijakan Playboy dalam menampilkan Playmate memang kerap menjadi pembicaraan, juga menjadi kontroversi, sejak majalah berlogo kelinci itu terbit pada Desember 1953.

Kontroversi besar muncul saat Playboy menampilkan Jenny Jackson dalam edisi Maret 1965. Jenny merupakan model berkulit hitam pertama yang tampil sebagai Playmate, di saat isu pemisahan rasial menjadi polemik utama di Amerika Serikat.

Melalui akun Twitter @playboy, majalah itu pun menjelaskan bahwa kontroversi memang menjadi bagian dalam perjalanan sejarahnya

Saat Jenny Jackson dipilih sebagai Playmate pada edisi Maret 1965, sejumlah cibiran dan ungkapan kebencian pun ditujukan kepada Playboy.

(Ki-ka): sampul majalah Playboy yang menampilkan Marilyn Monroe, Lindsay Lohan, dan Jessica Alba. BUSINESS INSIDER (Ki-ka): sampul majalah Playboy yang menampilkan Marilyn Monroe, Lindsay Lohan, dan Jessica Alba.
Hal yang sama terjadi saat Ines Rau tampil sebagai model halaman tengah di edisi terbaru. Banyak pembaca yang mengaku kecewa, karena mereka berlangganan Playboy untuk "melihat perempuan, bukan laki-laki yang menjadi perempuan".

Salah satu kritik diungkapkan pemain film porno Jenna Jameson. Bintang porno di era '90-an ini mengungkapkannya dengan men-tweet ikon menepuk jidat atau heran.

Jenna Jameson juga diketahui me-like twit dari followers-nya yang mengaku kecewa dengan keputusan Playboy itu.

Namun, Jenna Jameson membantah bahwa sikap itu sebagai sikap transphobia.

Saat diwawancarai Fox News, Jenna Jameson mengaku bahwa keputusan Playboy dalam memilih Ines Rau sebagai Playmate akan berdampak pada bisnis majalah tersebut, yang saat ini memang sedang menurun.

"Saya kira ini merupakan upaya konyol dari Playboy untuk tetap relevan (dengan pembaca)," ucap Jameson.

Menanggapi hal itu, Chief Creative Officer Playboy yang juga anak dari Hugh Hefner, Cooper Hefner, menyatakan bahwa yang dilakukan majalahnya merupakan "hal yang benar untuk dilakukan".

"Kita berada di masa ketika peran gender mengalami perkembangan," ucap Cooper kepada New York Times.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com