Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brexit Masuki Tahap Negosiasi Perdagangan

Kompas.com - 20/10/2017, 19:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com - Pertemuan Uni Eropa (UE) di Brussels untuk membahas agenda keluarnya Inggris dari pakta ekonomi itu atau lebih dikenal dengan nama Brexit memasuki babak baru.

Babak baru itu dicapai setelah ke-27 kepala negara anggota memberikan lampu hijau untuk melanjutkan negosiasi Brexit ke tahap kedua yaitu masalah perdagangan.

Sebelumnya, pada pertemuan awal Kamis (19/10/2017), negosiasi yang dilakukan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, terkait Brexit mengalami jalan buntu.

Penyebabnya, para pemimpin Benua Biru masih belum yakin akan tiga poin penting untuk mengesahkan Brexit.

Poin-poin itu adalah hak-hak warga UE di Inggris, masalah Irlandia Utara, dan kewajiban Inggris untuk membayar jaminan kepada UE jika resmi berpisah 2019 mendatang.

Karena itu, sempat muncul wacana bahwa perundingan tahap kedua akan digelar Desember nanti.

Namun, Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, tiba-tiba berkicau lewat akun Twitter-nya, Jumat (20/10/2017) sore waktu setempat.

"Keputusan Brexit sudah diambil. 27 pemimpin memberikan lampu hijau persiapan Brexit memasuki fase dua," kata Tusk seperti dilansir oleh kantor berita AFP.

Baca: Brexit Bakal Hantam Biaya Harian Masyarakat Inggris

AFP melaporkan, kicauan Tusk itu terjadi setelah para pemimpin anggota UE melakukan pertemuan internal tanpa adanya May.

Adapun BBC memberitakan, keputusan untuk melanjutkan diskusi ke tahap dua terjadi setelah May melakukan lobi pribadi kepada para kepala negara UE di sela-sela jamuan makan malam kemarin.

Sumber internal di kantor PM Inggris mengatakan kepada BBC, May meminta koleganya  sesama kepala pemerintahan untuk meloloskan pembicaraan tahap kedua "demi perlindungan kepada rakyat".

Sementara The Guardian mengatakan, poin penting yang diberikan May adalah siap membayar biaya perceraian dengan UE dalam jumlah besar.

Ketika memberikan konferensi pers di Florence, Italia, 22 September lalu, May berujar pemerintah Inggris siap membayar 20 miliar euro (Rp 319 triliun) secara bertahap hingga 2021.

Perkembangan selanjutnya, jumlah itu membengkak menjadi 60 miliar euro (Rp 958 triliun). May dalam keterangan pers seperti dikutip The Guardian, tidak membantah akan kabar tersebut.

"Yang saya ingin sampaikan adalah mereka (27 pemimpin UE) tidak perlu risau akan rencana keuangan yang harus dipersiapkan jika Inggris meninggalkan UE," kata May.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com