Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Beruang Kutub Kepung Sebuah Desa di Rusia

Kompas.com - 20/10/2017, 11:25 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Penduduk sebuah desa di wilayah timur jauh Rusia kini hidup di bawah bayang-bayang teror.

Bukan kelompok teroris yang membuat mereka takut, tetapi puluhan ekor beruang kutub yang kini mengepung desa kecil itu.

Sekitar 20 ekor beruang kutub mengepung desa Ryrkaypiy, daerah otonomi Chukotka, Rusia timur jauh.

Seorang petugas lingkungan hidup setempat menyebut kondisi desa yang hanya berpenduduk 601 orang itu amat mengkhawatirkan.

Baca: Lima Ilmuwan Rusia Terkepung 10 Beruang Kutub, Butuh Waktu Sebulan untuk Penyelamatan

Tak hanya penduduk yang ketakutan, kedatangan puluhan beruang lapar itu juga menjadi bencana bagi 5.000 ekor anjing laut yang berada di kawasan perlindungan di Chukotka.

Akibat ketakutan melihat kedatangan para predator itu, ratusan anjing laut melompat dari tebing di Tanjung Kozhevnikova.

Alhasil, ratusan ekor anjing laut mati karena terjun dari tebing setinggi hampir 40 meter itu. Para beruang itu kemudian menyantap bangkai anjing laut itu.

"Situasi di musim gugur ini amat mengkhawatirkan. Banyak anjing laut yang mati karena melompat dari tebing," kata ketua proyek patroli beruang kutub WWF Viktor Nikiforov.

"Kumpulan ribuan ekor anjing laut itu memang menarik perhatian beruang kutub. Para anjing laut ini panik melihat predator mereka lalu melompat dari puncak tebing dan mati," tambah Nikiforov.

Celakanya, kata Nikiforov, para anjing laut itu kini sudah bermigrasi tetapi para beruang belum pergi dan malah mengepung desa.

"Ada cukup banyak makanan bagi mereka dari anjing laut yang mati, tetapi anak-anak beruang mendekati rumah penduduk karena ingin tahu," tambah dia.

Tiga hari lalu, lanjut Nikiforov, seekor beruang berusaha masuk ke dalam rumah seorang warga lewat jendela.

"Sangat jelas warga desa sangat ketakutan," ujar Nikiforov.

Baca: Ingin Nonton Gerhana Matahari, Turis Ceko Malah Diserang Beruang Kutub

Warga terpaksa menggelar patroli dan mencoba menakuti para beruang itu agar menjauhi kediaman mereka.

"Kami berusaha menyelamatkan nyawa semuanya, baik penduduk desa maupun beruang kutub," Nikiforov menegaskan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com