Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2017, 09:30 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Biro Penyelidik Federal (FBI) sukses menyelamatkan 84 orang anak-anak, salah satunya baru berusia 3 bulan, yang nyaris menjadi korban perdagangan manusia.

FBI, Kamis (19/10/2017), menambahkan, para agennya juga menangkap 120 orang yang diduga terlibat dalam perdagangan manusia ini.

Sebagian besar tersangka yang ditangkap berperan mengiklankan dan menjual anak-anak itu kepada para paedofil secara online.

Demikian dijelaskan FBI dan Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi (NCMEC) dalam pernyataan resminya.

Baca: Anak-anak Rentan Jadi Korban Perdagangan Manusia

Operasi penggerebekan besar-besaran selama tujuh hari yang berakhir pada Minggu lalu adalah operasi ke-11 yang dilakukan FBI tahun ini untuk memerangi penjualan anak-anak.

Dengan nama sandi Operasi Cross Country XI, FBI mendatangi berbagai hotel, kasino, dan pemberhentian truk termasuk menjelajahi sudut-sudut kota dan dunia maya.

"Kenyataan menyedihkannya adalah semua tetap berlangsung seperti biasa, bahwa operasi-operasi semacam ini masih terus dibutuhkan," kata Staca Shehan, direktur eksekutif divisi analisa kasus NCMEC.

"Hal yang berubah selama ini hanyalah lokasi dan cara mereka menjual anak-anak itu," tambah Shehan kepada Thomson Reuters Foundation.

Anak-anak yang diselamatkan FBI ini rata-rata berusia adalah 15 tahun. Namun di antara mereka terdapat seorang bayi berusia tiga bulan dan anak perempuan berusia lima tahun.

Kedua anak ini bisa diselamatkan setelah ditawarkan penjualnya kepada seorang agen FBI yang menyamar di Denver dengan harga 600 dolar AS .

Baca: 39 WNI Korban Perdagangan Manusia di Arab Saudi Diselamatkan

Ironisnya, orang yang menawarkan kedua anak itu adalah kawan dekat keluarga anak-anak tersebut.

Operasi serupa juga digelar di Kanada, Inggris, Thailand, Kamboja, dan Filipina. Demikian keterangan FBI.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com