Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2015, Polusi Sebabkan Kematian 9 Juta Orang

Kompas.com - 20/10/2017, 09:03 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Pencemaran air menduduki posisi kedua yang menyebabkan 1,8 juta kematian.

"Pencemaran di tempat kerja termasuk paparan racun dan karsinogen juga berkaitan dengan 800.000 kematian," demikian tertulis dalam laporan itu.

Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker.

Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.

Baca: Kaitan Polusi Udara dengan Kanker Payudara

Angka tersebut termasuk radang paru-paru yang diderita pekerja batu bara, dan kanker kandung kemih yang menjangkit pekerja pabrik pencelupan warna.

Selain itu, polusi juga menyebabkan penyakit saluran nafas dan kanker paru-paru bagi pekerja yang terpapar asbes.

Editor The Lancet medical journal  Pamela Das dan Richard Horton, mengatakan, laporan itu keluar di saat genting, ketika Badan Perlindungan Lingkungan AS, mengurungkan aturan tentang lingkungan hidup.

Pada temuan akhir itu, mereka juga menyerukan aksi untuk menyelamatkan lingkungan.

"Pencemaran udara adalah pertarungan yang bisa dikalahkan. Generasi sekarang dan masa depan berhak atas dunia yang bebas polusi," ungkap mereka.

Bulan ini, Badan Perlindungan Lingkungan AS  yang diketuai Scott Pruitt, mengumumkan, Pemerintah AS akan mencabut aturan peninggalan Presiden Barack Obama mengenai Clean Power Plan itu.

Berita baiknya, kematian akibat pencemaran limbah rumah tangga menurun dari 5,9 juta kematian pada 1990 menjadi 4,9 juta pada 2015.

Hal itu diduga terjadi sejalan dengan peningkatan ekonomi negara miskin.

Di sisi lain, kematian yang terkait perkembangan industri, termasuk polusi udara, kimia, dan tanah, mengalami kenaikan dari 4,3 juta menjadi 5,5 juta pada periode yang sama.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com