Namun, hasil kedua partai tersebut masih jauh dari pemerintahan ideal yang diharuskan mengumpulkan 61 kursi.
Karena itu, baik Nasional maupun Buruh sama-sama mendekati partai anti-imigran, New Zealand First pimpinan Winston Peters, yang menjadi penentu karena memiliki sembilan kursi.
Akhirnya, pada Kamis (18/10/2017), Peters memilih memberikan kursinya kepada Ardern.
"Sungguh momen yang menyenangkan, sekaligus teatrikal," kata Ardern kepada The Guardian.
"Kami akan memastikan Selandia Baru sekali lagi menjadi negara yang diperhitungkan di dunia. Sebuah negara yang bisa kita semua banggakan," ujar Ardern dalam konferensi pers.
Adapun dilansir dari CNN, Peters mengatakan, dia memilih Ardern karena perempuan 37 tahun tersebut merupakan sosok yang sangat luar biasa.
Selain itu, Peters juga merasa ide-ide maupun kampanye yang didengungkan Ardern cocok dengan situasi terkini Selandia Baru. Di antaranya adalah pemanasan global yang begitu parah.
Baca: Seorang Pria Tewas Bakar Diri di Muka Gedung Parlemen Selandia Baru
"Semua orang merasa bahwa kami bisa dan harus berbuat dengan lebih baik lagi," kata Peters.
Sebagai imbalan atas keputusan poltiknya itu, maka Peters didapuk menjadi wakil perdana menteri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.