Baca: Solidaritas Kemanusiaan untuk Rohingya dari Parlemen Sedunia
Namun, sebuah laporan baru yang dirilis oleh Badan HAM PBB menuduh Myanmar telah berupaya mengusir Rohingya secara permanen.
Bahkan, pihak militer menanam ranjau darat di perbatasan Banglades, di mana para pengungsi Rohingya berlindung.
Pejabat PBB yang bertemu dengan para pengungsi mendapat kisah tentang bagaimana tentara mengelilingi rumah-rumah, dan menembaki mereka tanpa pandang bulu. Sementara, penduduk berusaha menyelamatkan diri.
Lalu, banyak orang berseragam memperkosa wanita dan anak perempuan, bahkan ada bocah berusia lima tahun yang menjadi korban.
Dalam beberapa kasus, sebelum dan selama penyerangan, terdengar pengumuman melalui pengeras suara.
"Kalian tidak pantas di sini, pergilah ke Banglades. Jika kalian tidak pergi, kami akan membakar rumah dan membunuh kalian."
Pejabat Bidang Politik PBB, Jeffrey Feltman, kembali pada Selasa lalu, setelah melakukan perundingan di Myanmar selama lima hari.
Namun, dia juga gagal untuk menghasilkan terobosan. Feltman akan melaporkan hasil perundingannya kepada DK PBB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.