"Penembakan merupakan serangan yang sudah ditargetkan, berkaitan dengan perusahaan itu," kata dia.
Polisi juga menyebutkan, kelima korban merupakan karyawan di perusahaan tersebut.
Namun, Gahler enggan memberikan keterangan lebih rinci terkait penyelidikan tersebut.
Sementara, satu orang di luar kelima korban itu, tengah berada di sekitar lokasi itu dan ikut terluka dalam peristiwa penembakan tersebut.
Tracy mengatakan, korban pada penembakan kedua mampu mengenali siapa pria bersenjata itu.
"Mereka saling mengenal dan memiliki sejarah masa lalu bersama," kata dia dalam konferensi pers.
Tersangka melarikan diri setelah melakukan serangan pertama dengan sebuah mobil yang terdaftar di Delaware.
Tragis
Insiden penembakan massal tersebut merupakan yang terakhir terjadi, namun pembunuhan tragis semacam itu kerap terjadi.
Sebelumnya, pada 1 Oktober 2017, seorang pria bersenjata menghujani penonton konser di Las Vegas, dari sebuah kamar hotel kasino.
Baca: Terkait Pembantaian Las Vegas, Benarkah Paddock Sendirian?
Pria itu menewaskan 58 orang dan melukai lebih dari 500 orang. Itu menjadi aksi penembakan paling mematikan dalam sejarah AS.
Sepanjang tahun ini, telah terjadi 286 penembakan massal di AS, atau artinya, hampir satu penembakan per hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.