Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Malaysia Gagalkan Percobaan Teror di Kuala Lumpur

Kompas.com - 17/10/2017, 19:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kepolisian Malaysia mengumumkan tiga orang yang mereka ringkus pekan lalu mengincar Festival Better Beer dan berniat meledakkan tempat ibadah.

Sebelumnya, Divisi Khusus Kontra Terorisme Polisi Diraja Malaysia menangkap tiga orang yang diduga teroris di Pasir Puteh, Negara Bagian Kelantan, Selasa pekan lalu (10/10/2017).

Kepala Polisi Diraja Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohamad Fuzi Harun membeberkan hasil investigasi dalam konferensi pers hari ini waktu setempat.

Fuzi menjelaskan, ketiga orang itu terdiri dari seorang kontraktor (25), mantan tentara (35), dan remaja 19 tahun yang bersekolah di kawasan Pasir Puteh.

Di antara ketiga terduga teroris yang dibekuk, sang kontraktor memiliki hubungan dengan "Gagak Hitam"

Gagak Hitam adalah sel Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang bertanggung jawab atas pengeboman di Movida Boulevard, Puchong, 28 Juni 2016.

Baca: Kunjungi Kerabat, Pria Malaysia Tewas dalam Baku Tembak di Thailand

Dalam keterangannya seperti dikutip dari Reuters, Fuzi Harun berujar mereka berniat untuk melakukan aksi teroris di beberapa tempat yaitu tempat ibadah di Klang Valley dan juga Festival Better Beer.

Adapun Festival Better Beer sedianya bakal digelar di Hartamas, Kuala Lumpur, 6-7 Oktober. Namun batal karena mendapat penolakan dari banyak pihak.

"Selain itu, mereka juga menyasar berbagai tempat ramai di sekitar Kuala Lumpur,' kata Fuzi Harun dalam konferensi pers.

Sebagai bahan bukti, polisi menyita bom rakitan berbagai bentuk, enam pipa PVC, dan panduan cara membuatnya.

"Kami menduga setiap bom rakitan mampu meledak dalam radius 30 meter, dan memiliki daya hancur tinggi," lanjut Fuzi Harun seperti dilansir dari The Star.

Baca: Lebih Baik Jadi Petani Sukses di Kampung, Daripada TKI di Malaysia

Bom-bom rakitan ini, lanjut jenderal berusia 58 tahun itu, sempat dicoba pada 28 September lalu.

"Percobaan pertama sukses. Namun, di uji coba kedua mengalami kegagalan," papar Fuzi Harun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com