Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2017, 13:15 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

VALETTA, KOMPAS.com - Daphne Caruana Galizia, seorang jurnalis dan bloger ternama Malta, tewas akibat ledakan bom mobil, Senin (16/10/2017).

Daphne dikenal kerap menulis kritik tajam terkait dugaan korupsi yang dilakukan orang-orang dekat PM Joseph Muscat.

PM Muscat menyebut pembunuhan Daphne ini sebagai tindakan barbar dan memerintahkan aparat keamanan negeri itu bekerja sekuat tenaga untuk mengungkap dalang di balik tragedi tersebut.

"Apa yang terjadi hari ini sangat tak bisa diterima. Hari ini adalah lembaran hitam dalam demokrasi dan kebebasan berpendapat di negeri ini," ujar Muscat.

Baca: Jurnalis Tewas Ditembak Saat Udarakan Siaran Berita

Muscat mengatakan, semua orang mengetahui Daphne adalah pengkritik keras pemerintah, khususnya perdana menteri.

"Meski demikian, pembunuhan semacam ini tak bisa dibenarkan dengan alasan apapun," Muscat menegaskan.

Daphne (53) tewas pada Senin siang di dekat kediamannya di kota Bidnija, di sisi utara negeri pulau itu.

Ledakan tersebut begitu dahsyat hingga menghancurkan mobil Daphne hingga menjadi kepingan-kepingan kecil serta melontarkan tubuh sang jurnalis hingga ke sebuah lahan kosong tak jauh dari lokasi ledakan.

Daphne meninggalkan seorang suami dan tiga orang putra.

Kematian Daphne langsung mengundang reaksi warga Malta yang kemudian turun ke jalan membawa lilin dan spanduk di jalan-jalan kota wisata Sliema.

Baca: UNESCO: Tiap 4,5 Hari 1 Jurnalis Tewas, Wilayah Arab Paling Berbahaya

"Saat rakyat takut kepada pemerintahnya maka telah terjadi tirani, saat pemerintah takut kepada rakyatnya itulah kebebasan," demikian isi salah satu spanduk yang diletakkan di trotoar bersama bunga dan lilin.

Sebuah stasiun televisi setempat menyebut Daphne awal bulan ini melaporkan ke polisi terkait ancaman yang diterimanya.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com