Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikecam, Pembunuhan Massal "Kanguru Kecil" di Queensland

Kompas.com - 17/10/2017, 06:33 WIB

BRISBANE, KOMPAS.com - Setidaknya, 100 ekor walabi dibunuh di lahan Mareeba Turf Club (lapangan pacuan kuda) di ujung utara Queensland.

Para penjaga satwa liar yakin bahwa hewan mamalia (berukuran lebih kecil dari kanguru) ini ditembak dengan anak panah.

Dalam beberapa kasus, bayi walabi ini ditinggalkan menempel di kantong induk mereka yang sudah mati setelah pembunuhan massal tersebut.

Organisasi perlindungan hewan RSPCA sedang menyelidiki insiden tersebut setelah awalnya lebih dari 50 mamalia gesit ini ditemukan tewas,  Jumat (13/10/2017) di Mareeba Turf Club.

Baca: Mau Memeluk Koala dan Bermain dengan Kanguru? Bisa!

Beth Stern, Wakil Presiden organisasi Penyelamatan Satwa Liar Tablelands, menuturkan kepada RSPCA, dia menerima telepon dari penjaga satwa liar yang terpukul, karena menemukan mayat hewan tersebut.

"Ini telah terjadi selama beberapa minggu, dan kami baru tahu tentang hal ini pada hari Jumat," kata Stern.

"Ada hampir 100 walabi yang telah terbunuh."

Awalnya, pihak berwenang mengira hewan-hewan tersebut telah ditembak, namun Stern mengatakan bahwa sebuah otopsi mengungkap kenyataan yang lebih brutal.

"Sejak itu, kami mengetahui ini bukan tembakan senjata, dokter hewan percaya itu dari anak panah," katanya.

"Seekor walabi tertentu tertembak di belakang, punggungnya patah, dan kepalanya tertusuk.”

"Ini adalah adegan mengerikan bagi orang-orang yang peduli terhadap satwa liar," kata Stern.

Gunakan pagar kanguru untuk menjebak

Sekretaris Mareeba Turf Club, John Thurlow, membenarkan bahwa pembunuhan terhadap sejumlah walabi berlangsung.

Ia mengatakan, ada pagar kanguru yang dipasang di lahan klub sekitar sebulan lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com