Tak perlu menunggu lama Marie Antoinette juga diseret ke pengadilan dengan tuduhan melakukan pengkhianatan dan pencurian ditambah tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap putranya sendiri.
Setelah dua hari sidang, dewan juri yang seluruhnya pria memutuskan Marie Antoinette bersalah atas semua dakwaan dan dijatuhi hukuman mati pada 16 Oktober 1793.
Semalam sebelum eksekusi, Marie Antoinette menulis surat terakhirnya untuk adik iparnya, Elisabeth.
"Saya sangat tenang. Seperti orang yang nuraninya bersih," demikian kata-kata sang ratu dalam suratnya itu.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Putra Mahkota Nepal Bantai Seluruh Keluarganya
Di pagi hari, beberapa saat sebelum eksekusi digelar saat pastor yang hadir memintanya untuk tetap kuat menghadapi hukuman, Marie Antoinette menjawab: "Keberanian? Saat-saat di mana semua rasa sakit saya akan hlang bukan saat di mana keberanian saya ikut sirna."
Marie Antoinette, ratu terakhir Perancis, selalu dilihat sebagai dua sisi mata uang yang berbeda.
Di satu sisi dia menjadi personifikasi "setan" dalam sistem monarki, tetapi di sisi lain dia dianggap mewakili tren dan kecantikan.
Bagaimanapun, Marie Antoinette kini dianggap sebagai simbol kejatuhan monarki Eropa saat menghadapi revolusi global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.