Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkumandang, Kecaman Pemimpin Dunia Atas Bom di Mogadishu

Kompas.com - 16/10/2017, 12:51 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Para pemimpin dunia mengecam aksi pengeboman di Ibu Kota Somalia, Mogadishu yang telah menelan 230 korban jiwa. 

Amerika Serikat melalui pernyataan resminya menyampaikan sikap atas peristiwa mematikan tersebut.

AS pun mengaku akan terus memberikan dukungan kepada Somalia untuk menghadapi persoalan terorisme ini. 

Dukungan tersebut disalurkan dalam bentuk upaya menuntaskan teroris, hingga tercapai perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan.

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, juga mengeluarkan kecaman keras atas peristiwa ini. 

Baca: Bom Mogadishu Sudah Renggut 230 Nyawa, Diduga Masih Akan Bertambah

Lalu, Presiden Perancis Emmanuel Macron pun berkicau melalui akun Twitter-nya.

"Solidaritas bersama Somalia. Mendukung Uni Afrika dalam melawan kelompok teroris. Perancis bersama kalian."

Tak ketinggalan, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, pun menunjukkan sikapnya melalui akun Twitter.

"Penyerangan di Somalia itu mengerikan, dan Kanada mengecam aksi itu. Kami berdukacita bersama warga Kanada keturunan Somalia," tulisnya.

Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat mengimbau Pemerintah Somalia memperbarui persatuan di masa kritis.

Pejabat Kepolisian setempat, Ibrahim Mohamed, kepada AFP, mengatakan korban tewas bisa bertambah, karena dari 300an orang yang mengalami luka, sebagian berada dalam kondisi kritis.

Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan di Mogadishu. Namun kecurigaan mengarah kepada kelompok teroris Al Shabaab.

Al Shabaab, merupakan sebuah kelompok teroris yang bersekutu dengan Al-Qaeda.

Kelompok itu kerap melakukan aksi teror yang merenggut banyak korban jiwa di Somalia.

Al Shabaab mengaku berjuang untuk menggulingkan pemerintahan Somalia, yang kini mendapatkan dukungan dunia.

Pemerintahan Somalia ini dalam kondisi yang sangat lemah, baik secara institusi, maupun militer.

Negara itu mendapat bantuan sebanyak 22.000 pasukan Uni Afrika (AMISOM) dan Amerika Serikat.

Namun, secara perlahan, penarikan pasukan AMISOM akan dimulai pada Oktober 2018.

Hal itu memunculkan keraguan bahwa Somalia siap menghadapi serangan dari Al Shabaab.

Diberitakan sebelumnya, bom truk meledak di distrik yang padat, Hodan, pada Sabtu (14/10/2017) waktu setempat.

Distrik Hodan merupakan kawasan perhotelan, pertokoan, restoran atau rumah makan, dan kantor-kantor pemerintah pusat.

Ledakan dahsyat itu mengakibatkan banyak bangunan di kawasan itu hancur. Bahkan Safari Hotel ambruk total, sementara beberapa gedung di sekitarnya rusak berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com