Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Mogadishu Sudah Renggut 230 Nyawa, Diduga Masih Akan Bertambah

Kompas.com - 16/10/2017, 06:29 WIB

MOGADISHU, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat bom besar yang menghantam Ibu Kota Somalia, Mogadishi, Sabtu (14/10/2017) sudah mencapai 230 jiwa.

Ratusan lainnya cedera ketika sebuah truk yang penuh dengan bahan peledak menghancurkan Safari Hotel.

Hotel tersebut ambruk total, sementara beberapa gedung di sekitarnya rusak berat.

Serangan ini merupakan yang paling mematikan di Somalia, sejak kelompok teroris al-Shabab, melancarkan perlawanan atas pemerintahan di sana tahun 2007 lalu.

Baca: Budak Seks al-Shabab, Setiap Hari Dipaksa Layani Tiga Pria

Seorang polisi, Ibrahim Mohamed, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan masih bertambah.

"Lebih dari 300 orang cedera dan sejumlah di antaranya cedera serius," kata dia.

Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dalam serangan bom ini.

Namun, selama ini Mogaduishu merupakan sasaran para teroris al-Shabab.

Presiden Mohamed Abdullahi 'Farmajo' Mohamed sudah menyatakan masa berkabung selama tiga hari untuk mengenang para korban.

Baca: Bom Truk Paling Mematikan di Mogadishu, 20 Orang Tewas Seketika

Media setempat melaporkan keluarga korban berkumpul pada Minggu (15/10/2017) pagi di sekitar tempat ledakan.

Mereka berharap bisa menemukan anggota keluarga yang hilang di balik puing-puing kehancuran akibat bom.

Para petugas juga masih terus melanjutkan pencarian jenazah di tempat kejadian.

Direktur Rumah Sakit Madina, Mohamed Yusuf Hassa, mengaku terkejut dengan skala serangan tersebut.

"Ada 72 orang cedera dibawa ke rumah sakit dan 25 di antaranya dalam kondisi yang amat serius. Yang lainnya kehilangan tangan maupun kaki di tempat kejadian."

"Yang terjadi kemarin tidak bisa dipercaya, saya tidak pernah melihat hal seperti itu sebelumnya, dan tak terhitung orang yang tewas. Jenazah terbakar sampai tak bisa dikenali."

Baca: Korban Bom Truk di Mogadishu Naik, dari 20 Orang Jadi 189 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com