Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nan Jauh di Sana, Orang Rusia Mulai Belajar Bahasa Indonesia

Kompas.com - 15/10/2017, 10:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

SAINT PETERSBURG, KOMPAS.com - Menguasai seperdelapan bagian dari dunia ini, Rusia, sebuah negara adidaya di Eropa Timur mulai jatuh hati pada Indonesia.

Kecintaan masyarakat Rusia terhadap Indonesia ditandai dengan mulai meningkatnya hubungan antara dua negara dari masa ke masa.

Tak hanya hubungan diplomasi, namun hubungan antarwarga di sektor pariwisata hingga pendidikan mulai nyata terlihat.

Hingga kini, ada sekitar 50 mahasiswa di Universitas Saint Petersburg yang mulai menekuni bahasa Indonesia, seperti dilaporkan wartawan Kompas.com, Sabrina Asril, dari Saint Petersburg.

Jumlahnya memang tidak banyak. Namun, sebuah ruang sederhana dijadikan tempat khusus "Pusat Nusantara" bagi para Indonesianis di Rusia. 

Mahasiswa dari berbagai jurusan belajar bahasa dan budaya Indonesia di sana di bawah bimbingan, Profesor Alexander Oglobin.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon di sela-sela kegiatan Inter-Parliamentary Union (IPU) KE-137 di Saint Petersburg, Rusia, Sabtu (14/10/2017).KOMPAS.com/SABRINA ASRIL Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon di sela-sela kegiatan Inter-Parliamentary Union (IPU) KE-137 di Saint Petersburg, Rusia, Sabtu (14/10/2017).
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon untuk kedua kalinya bertemu dengan Oglobin dan mahasiswanya.

Pertemuan dilaksanakan di Pusat Nusantara Universitas Saint Petersburg, di sela-sela kegiatan delegasi DPR RI dalam Pertemuan Parlemen Sedunia (Inter-Parliamentary Union/IPU), Sabtu (14/10/2017).

"Mereka antusias sekali dan semuanya mempelajari bahasa Indonesia. Mereka tertarik Indonesia karena demokrasinya, mereka juga kaji Jawa Kuno, sastra Jawa, dan semua hal yang berbau Indonesia," kata pria lulusan Sastra Rusia Universitas Indonesia itu.

Fadli menyebut ada seorang mahasiswa yang meminta buku yang mengulas obat-obatan tradisional Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Fadli juga menyerahkan buku-buku yang ditulisnya termasuk wayang golek.

Namun, di tengah antusiasme Rusia terhadap Indonesia yang mulai terbangun, muncul sebuah kendala yakni minimnya dosen yang pakar soal Indonesia.

Saat ini, Profesor Oglobin sudah memasuki usia senja, lebih dari 70 tahun. Belum ada lagi dosen yang bisa menggantikannya.

Oleh karena itu, Fadli menuturkan mahasiswa Rusia sempat mengutarakan agar pemerintah Indonesia bisa mengirimkan dosen ke Saint Petersburg.

"Dengan adanya dosen dari Indonesia, akan ada kontinuitas dalam studi Indonesia, kebanyakan dosen di sana cukup berumur. Jadi mereka butuh dukungan Kemendikbud yang bisa mengajar di sini sehingga nanti akan lebih banyak mahasiswa Rusia yang belajar Indonesia," ucap Fadli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com