Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti Jejak AS, Israel Juga Keluar dari UNESCO

Kompas.com - 13/10/2017, 07:28 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan negaranya akan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) untuk mundur dari badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNESCO.

Netanyahu menginstruksikan kepada Kementerian Luar Negeri Israel untuk menyiapkan pengunduran diri negaranya dari organisasi itu bersama AS.

Demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor PM Netanyahu, Kamis (12/10/2017). Menurut Netanyahu, keputusan AS itu sebagai langkah berani dan bermoral.

Langkah Israel diumumkan hanya beberapa jam setelah AS menyatakan mundur dari UNESCO setelah menilai bahwa lembaga itu antara lain “anti terhadap Israel”.

Kementerian Luar Negeri AS di Washington mengatakan pada Kamis (12/10/2017) bahwa UNESCO memerlukan “reformasi fundamental”.

Baca: UNESCO Tetapkan Kota Tua Hebron Jadi Warisan Dunia

Juru bicara Kemenlu AS, Heather Nauert, mengatakan, pemerintah AS mengambil keputusan ini setelah melalui pertimbangan yang sangat mendalam.

"Ini mencerminkan kekhawatiran pemerintah AS ... UNESCO perlu melakukan reformasi fundamental," kata Nauert.

Disesalkan

Dikatakan pula, setelah mundur maka AS – yang dikenal sebagai salah satu pendiri UNESCO – akan berperan sebagai negara pemantau.

Berdasarkan peraturan UNESCO, pengunduran diri AS dimulai pada Desember 2018 dan hingga periode ini AS tetap menjadi anggota penuh dan akan mengirim iuran anggota sebesar 80 juta dollar atau Rp 1 triliun per tahun.

Direktur UNESCO, Irina Bokova, mengatakan pihaknya menyesalkan keputusan Washington itu.

"Ketika konflik menghancurkan komunitas di berbagai belahan dunia, sangat disayangkan AS memutuskan menarik diri dari lembaga PBB yang mempromosikan perlunya perlindungan bagi kebudayaan-kebudayaan yang terancam," kata Bokova.

Israel marah

"Ini adalah kerugian besar bagi keluarga besar PBB," kata Bokova.

Baca: Pengesahan UNESCO Soal Jerusalem Merupakan Pesan untuk AS

Washington memangkas kontribusi finansial terhadap UNESCO setelah organisasi yang berpusat di Paris ini memasukkan Palestina sebagai anggota secara penuh pada 2011.

Beberapa waktu lalu, PM Israel Benjamin Netanyahu mengecam keras UNESCO karena memutuskan Kota Lama Hebron di Tepi Barat sebagai Warisan Dunia.

Tahun lalu, Israel membekukan kerja sama dengan UNESCO setelah badan PBB ini mengadopsi resolusi yang tidak lagi menyertakan kaitan Yahudi dengan satu tempat suci di Jerusalem.

Sejak Presiden Donald Trump berkuasa, AS mundur dari kerja sama perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) dan kesepakatan iklim yang disetujui di Paris.

Trump juga menyebut kerja sama Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sudah tak lagi relevan.

Sejumlah diplomat mengatakan khawatir dengan dampak dari berkurangnya intensitas AS dalam urusan-urusan internasional.

Seorang diplomat di UNESCO kepada kantor berita Reuters mengatakan, ketiadaan AS atau negara besar mana pun yang punya pengaruh adalah kerugian yang besar.

UNESCO bisa menjadi forum untuk mempromosikan nilai-nilai yang penting bagi AS sendiri seperti pendidikan dan kebudayaan, katanya.

Baca: Usai Adopsi Resolusi tentang Jerusalem, Israel Batalkan Kerja dengan UNESCO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com