PYONGYANG, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, menuduh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah "menyalakan sumbu perang" antara negaranya dan AS.
Ri juga mengatakan, AS akan menerima pembalasan dengan guyuran "hujan api", kata kantor berita Rusia, TASS, yang diteruskan The Times, Rabu (11/10/2017).
Ketegangan antara Washington dan Pyongang meningkat dalam beberapa bulan ini karena pemerintahan Trump berusaha mengekang program senjata nuklir dan misil balistik Korut.
Pernyataan Ri adalah episode terbaru dari perang kata-kata yang semakin meningkat antara Trump dan rezim Kim Jong Un di Pyongyang.
TASS mengutip ucapan Ri, "Dengan pernyataannya yang berani dan gila di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Trump, ... telah menyalakan sumbu perang melawan kami."
Baca: "72 Persen Warga AS Khawatir Perang dengan Korut akan Meletus"
Menurut Trump, ketika berbicara di depan sidang Majelis Umum PBB pada akhir September 2017, AS akan menghancurkan Korut jika diserang negara berhaluan komunis itu.
"Kita dapat katakan bahwa Trump telah menyulut sumbu perang terhadap kami dengan mengeluarkan pernyataannya yang militeristik dan penuh khayalan di PBB,” kata Ri kepada TASS.
Menlu Korut itu menegaskan, AS harus bertindak rasional dan berhenti memprovokasi Korut.
Meski Korut belum menanggapi simulasi tempur yang melibatkan enam jet AS di Semenanjung Korea, Selasa (10/10/2017) malam, bakal dicap Pyongyang sebagai provokasi terbaru AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.