Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri Meledak di Balochistan, 18 Tewas, Puluhan Luka-luka

Kompas.com - 06/10/2017, 09:57 WIB

QUETTA, KOMPAS.com - Seorang pengebom bunuh diri meledakkan diri di luar sebuah kuil sufi di Pakistan, Kamis (5/10/2017), hingga menewaskan 18 orang.

Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa ini.

Serangan tersebut mirip dengan ledakan bom mematikan di kuil sufi juga di provinsi penghasil minyak dan gas Balochistan tahun 2005, yang menewaskan 35 orang.

Baca: Usai Shalat Jumat, Bom Bunuh Diri Meledak di Luar Masjid Syiah

"Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya setelah dicegat oleh petugas polisi yang bertugas di luar tempat suci tersebut."

"Peristiwa ini menewaskan 18 orang, termasuk tiga anak di bawah usia 12 tahun, dan dua polisi."

"Selain itu ada setidaknya 27 korban luka lainnya, yang 14 di antaranya mengalami luka parah."

Keterangan itu disampaikan Sekretaris Provinsi Akbar Harifal kepada AFP.

Gubernur Balochistan Sarfaraz Bugti juga membenarkan jumlah korban tersebut.

Ledakan itu terjadi saat umat Islam menghadiri perayaan tahunan seorang pemuka agama setempat.

Sehari-hari, anggota sekte Sunni dan Syiah berkunjung ke tempat suci di Distrik Jhal Magsi itu.

Namun, selama perayaan tahunan tersebut jumlah pengunjung meningkat secara signifikan.

Ledakan tersebut memicu kepanikan. Para jemaah berteriak dan berlari ke berbagai arah.

"Pengebom bunuh diri tersebut menyerang di luar kuil pada saat dipadati orang-orang yang menghadiri perayaan ulang tahun Syed Cheesal Shah."

Demikian penjelasan pejabat senior pemerintah setempat Asad Kakar, merujuk kepada nama pemuka agama yang sedang dirayakan.

Harifal mengatakan, pasien yang mengalami luka parah diterbangkan ke Provinsi Sindh, karena fasilitas medis yang minim di Balochistan.

ISIS di Provinsi Khorasan, sebuah afiliasi teroris ISIS di Timur Tengah di Afganistan dan Pakistan,  merilis sebuah pernyataan yang mengklaim serangan tersebut.

Penjelasan ini disampaikan kelompok pemantauan SITE yang berbasis di Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com