Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi Intelijen Senat Peringatkan, Campur Tangan Rusia Belum Berakhir

Kompas.com - 05/10/2017, 22:00 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Komisi Intelijen Senat Amerika Serikat masih aktif menyelidiki apakah ada pihak tertentu di kubu kampanye President Donald Trump yang berkolusi dengan Rusia untuk mempengaruhi Pemilu AS 2016.

Menurut laporkan Voice of America (VOA), ketua komisi itu dan seorang tokoh penting Partai Demokrat mengatakan, campur tangan Rusia yang agresif bisa meluas dan semua negara bagian diperingatkan untuk waspada.

Komisi Intelijen Senat AS tidak mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan dalam keterangannya kepada pers, Rabu (4/10/2017), terkait orang-orang dekat Trump selama masa kampanye.

Ketua Komisi Intelijen, Senator Richard Burr dari Partai Republik, mengatakan, "Isu mengenai kemungkinan adanya kolusi belum bisa dihapus. Masih banyak yang harus kami lakukan terkait dugaan kolusi. Namun, kami mendapat gambaran yang semakin jelas mengenai apa yang terjadi.”

Baca: Gedung Putih Tuding Putin Intervensi Pemilihan Presiden AS

Meski demikian, setelah mewawancarai hampir 100 saksi dan mengevaluasi hampir 100.000 dokumen, komisi itu mengungkapkan sejumlah kesimpulan.

Senator Mark Warner, anggota komisi itu dari Partai Demokrat, mengungkapkan, "Langkah-langkah aktif Rusia tidak berakhir pada hari Pemilu 2016.”

Sementara itu, Burr menambahkan, "Apa yang saya ingin kukuhkan adalah dinas intelijen Rusia itu kukuh dan pintar. Dan saya merekomendasikan agar semua kampanye dan semua pejabat pemilu memperhitungkan ini secara serius.”

Para penyelidik AS meyakini, para peretas Rusia berusaha untuk menerobos sistem pemberian suara di lebih dari 20 negara bagian.

Para peretas itu tidak berhasil menyelesaikan misi mereka, dan, menurut Senator Burr, komisinya dapat mengukuhkan bahwa penghitungan suara total tidak terpengaruh.

Komisi itu juga mengingatkan, ancaman dari Rusia ini masih membayangi.

Baca: Putin: Rusia Tidak Pernah Intervensi Pilpres AS

Mereka mengatakan, bukan tidak mungkin, Rusia akan mempengaruhi pemilihan di dua negara bagian AS, yang akan berlangsung beberapa pekan lagi, dan pemilu sela yang berlangsung tahun depan.

Bagaimana Rusia memanfaatkan media sosial untuk menyebar informasi keliru dan menciptakan kekacauan juga menjadi sorotan.

Senator Warner mengungkapkan, "Saya prihatin karena pada awalnya sejumlah media sosial tidak menanggapi ancaman ini dengan cukup serius. Saya yakin kini mereka mengakui adanya ancaman itu. Mereka memberi kami informasi.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com