Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertarungan Berlanjut, Spanyol Tolak Mediasi, Catalonia Kukuh Merdeka

Kompas.com - 05/10/2017, 11:49 WIB

BARCELONA, KOMPAS.com - Pemerintah Spanyol menolak desakan untuk mediasi terkait upaya Catalonia merdeka. Kedua faksi pun tampaknya memilih untuk berhadapan dalam pertarungan lain.

Uni Eropa mendesak digelarnya dialog demi mengurangi kebuntuan antara faksi separatis di wilayah timur laut dan faksi Madrid.

Namun para pemimpin Catalonia mengatakan, mereka dapat secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan mulai Senin.

Baca: Catalonia Proklamasikan Kemerdekaan dalam Hitungan Hari

Nada dari krisis tersebut dipertajam dengan dengan pernyataan Presiden Catalonia yang mengecam intervensi Raja Felipe VI. 

Baca: Pidato di TV, Raja Spanyol Kecam Penyelenggaraan Referendum Catalonia

Selanjutnya, Pemerintah Spanyol pun menolak perundingan untuk mencari solusi dalam polemik ini. 

"Pemerintah tidak akan menegosiasikan sesuatu yang ilegal dan tidak akan menerima pemerasan."

Demikian pernyataan tertulis dari kantor Perdana Menteri Mariano Rajoy yang dikutip kantor berita AFP, Kamis (5/10/2017).

"Negosiasi dalam demokrasi hanya memiliki satu cara, jalan hukum," demikian penegasan dalam pernyataan itu.

Perselisihan tersebut adalah krisis politik terburuk di Spanyol dalam beberapa dasawarsa.

Sementara, aksi polisi Spanyol yang mengalahkan tentara Catalan yang tidak bersenjata saat mengambil bagian dalam referendum, memicu kekhawatiran global.

Presiden Catalonia Carles Puigdemont menyebut kebijakan pemerintah pusat sebagai bencana.

Dia memandang, para pemimpin wilayah tersebut yang terus berupaya untuk melepaskan diri dari Spanyol, membuat Madrid marah, dan meningkatkan risiko kerusuhan lebih lanjut.

Baca: Referendum Catalonia, 90 Persen Suara Memilih Merdeka

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com