Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Sebenarnya Motif Pembunuhan Massal di Las Vegas?

Kompas.com - 03/10/2017, 18:26 WIB

David Famiglietti dari Armory New Frontier mengatakan kepada BBC, Paddock pernah membeli senjata api di tokonya di Las Vegas utara pada musim semi tahun ini, dan ia memenuhi semua persyaratan, termasuk pemeriksaan latar belakang oleh FBI.

Namun, senapan dan pistol yang dibeli Paddock tidak akan “mampu digunakan dalam cara yang telah kita lihat dan dengar di video jika tanpa modifikasi,” kata Famiglietti.

Meski begitu banyak senjata di rumahnya, Eric Paddock, adik dari tersangka, tak menyangka bahwa kakaknya bisa melakukan pembunuhan itu.

Baca: Tragedi di Las Vegas, antara Terorisme, Ras, dan Agama

Kelompok ISIS mengklaim berada di balik serangan tersebut, dan mengatakan Paddock masuk Islam beberapa bulan lalu. Tapi klaim itu tidak didukung bukti-bukti kuat atau tidak berdasar.

Agen Khusus FBI, Aaron Rouse, mengatakan dalam sebuah jumpa pers, "Kami menyimpulkan bahwa penembakan ini tidak ada kaitannya dengan organisasi teroris internasional”.

Klaim ISIS atas serangan Las Vegas sangat tidak biasa karena profil pelaku tidak sesuai dengan tipikal pendukung atau “tentara” yang diklaim kelompok tersebut di masa lalu, tulis Mina al-Lami, yang memonitor kelompok jihad untuk BBC.

Jika benar, tindakan bunuh dirinya akan dianggap “tidak Islami” sama sekali, tambahnya.

Tindakan jihad bunuh diri selama ini adalah dengan meledakkan dirinya untuk membunuh orang di sekitarnya, dan bukan menembak diri sendiri ketika disergap.

Baca: FBI: Penyerang di Las Vegas Tidak Terkait dengan ISIS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com