Caranya dengan menggunakan aksi kekerasan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak yang lebih luas, dibanding hanya pada para korban.
Isu terorisme dalam negeri
Tidak adanya informasi itu membuat banyak pihak kembali memperdebatkan isu terorisme dalam negeri yang sesunguhnya telah lama mengguncang AS.
Bahkan, sejak sebelum Timothy McVeigh menggunakan bom di dalam truk untuk menyerang gedung federal di Oklahoma City tahun 1995 lalu.
McVeigh dihukum bukan karena terorisme, tetapi karena menggunakan senjata pemusnah massal.
Dia pun membunuh delapan petugas penegak hukum federal dalam ledakan, yang secara keseluruhan menewaskan 168 orang.
Korban tewas dalam insiden penembakan di Las Vegas Minggu malam mencapai 59 orang.
Jumlah itu melampaui penembakan di klub malam Pulse di Orlando Juni 2016 yang menewaskan 49 orang.
Penembakan di Orlando dilakukan oleh Omar Mateen, warga AS berusia 29 tahun yang mengklaim telah menyatakan kesetiaan kepada kelompok ISIS.
Baca: Sosok Omar Mateen, Pembunuh 50 Orang di Orlando, Sangat Dikenal FBI
Ia kemudian tewas ditembak polisi. Presiden Barack Obama ketika itu menyebut insiden itu sebagai “tindakan teror dan kebencian.”
Dalam waktu beberapa jam setelah penembakan di Pulse itu, kandidat presiden ketika itu Donald Trump memberi ucapan selamat untuk dirinya sendiri.
Dia menganggap dirinya memiliki persepsi yang benar tentang teroris Islam radikal.
Hari Senin (2/10/2017), Trump sebagai Presiden AS menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka, dan menyebut insiden itu sebagai tindakan keji.
Apa definisi terorime?
Di luar AS, sejumlah serangan yang dinyatakan sebagai tindakan teroris antara lain terjadi di Paris, Perancis pada November 2015. Serangan itu menewaskan 130 orang.
Lalu, penembakan membabibuta pada Juli 2011 oleh Anders Breivik, warga neo-Nazi asal Norwegia, yang menewaskan 77 orang.
Sebelum penembakan di Las Vegas, Randall Law yang menulis “Terrorism: A History” mengaku yakin ada komponen rasial yang membuat AS enggan mengklarifikasi atau mengajukan tuntutan dengan aturan hukum AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.