LAS VEGAS, KOMPAS.com - Penembakan dalam acara konser musik country di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat Minggu (1/10/2017) malam waktu setempat, menyebabkan setidaknya 58 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka.
Penembakan yang diyakini dilakukan oleh seorang pria bersenjata, Stephen Paddock (64), menjadi penembakan massal terbesar dalam sejarah modern AS.
Baca: Penembakan di Las Vegas, Apa Saja yang Sudah Diketahui dan Diungkap?
Jumlah korban tewas melampaui jumlah korban penembakan di kelab malam Florida tahun lalu, yang merenggut 49 nyawa.
Paddock yang adalah seorang warga setempat, ditembak mati oleh aparat keamanan di hotel, di mana dia melakukan penembakan brutal.
Baca: Ini Foto Stephen Paddock, Penyerang Paling Mematikan di Las Vegas
Berbagai reaksi muncul atas penembakan yang dilaporkan dilancarkan oleh pelaku tunggal tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada para korban dan keluarga mereka.
Gubernur Nevada, Brian Sandoval, mengeluarkan pernyataan lewat Twitter.
"Aksi kekerasan yang tragis dan mengerikan telah mengguncang #Nevada family. Doa kami untuk para korban dan semua orang yang terkena dampak akibat tindakan pengecut ini."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.