LAS VEGAS, KOMPAS.com - Perempuan berpaspor Australia, Marilou Danley, yang dikatakan memiliki kaitan dengan tersangka pelaku penembakan massal di Las Vegas, Stephen Paddock, kini sedang dicari polisi Las Vegas. Media di Australia menyebut, Danley adalah keturunan Indonesia.
Informasi pencarian oleh polisi tersebut dimuat dalam akun Twitter Las Vegas Metropolitan Police Department (LVMPD) yaitu @LVMPD.
"Marilou Danley sedang dicari untuk diinterogasi kembali dalam penyelidikan insiden penembakan massal. Jika dilihat silahkan hubungi 9-1-1!" begitu bunyi Tweet @LVMPD.
Marilou Danley is being sought for questioning re the investigation into the active shooter incident. If seen please call 9-1-1! pic.twitter.com/Z83XvcHejH
— LVMPD (@LVMPD) October 2, 2017
Perkembangan terakhir yang didapat oleh CNN dan Fox News melalui BBC Indonesia, dengan mengutip sumber-sumber kepolisian setempat, Danley diduga tak terkait dengan insiden penembakan tersebut. Namun demikian, pencarian tetap dilakukan untuk merunut latar belakang pelaku.
Dugaan sementara, pelaku sudah bersama Danley dalam beberapa tahun terakhir. Media di Australia yang dikutip BBC Indonesia memberitakan bahwa Danley adalah kekasih Paddock dan memegang paspor Australia dan kemungkinan keturunan Indonesia.
Tidak diketahui pasti apakah benar Danley memiliki darah keturunan Indonesia. Hal yang sudah diketahui pasti, Danley memiliki rumah di Filipina dan menurut New York Times, Danley kelahiran Filipina yang akhirnya menjadi warga negara Australia dan kemudian pindah ke Amerika Serikat.
Kepolisian Las Vegas mengatakan Paddock melepaskan tembakan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay, ke arah konser ruang terbuka yang berlangsung di lapangan sekitar. Setidaknya 50 orang tewas dan lebih dari 400 orang lainnya luka-luka.
Baca juga: Penembakan di Las Vegas, Apa Saja yang Sudah Diketahui dan Diungkap?
Angka korban bisa bertambah dan jika memang demikian keadaannya ini menjadi salah satu insiden penembakan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, melebihi angka korban insiden penembakan di klub malam di Orlando tahun lalu yang menewaskan 49 orang.
Polisi setempat, Sheriff Lombardo, menyatakan Paddock dalam keadaan tewas saat polisi memasuki kamar hotelnya dan di lokasi ini ditemukan beberapa pucuk senjata.
Sheriff Lombardo menambahkan, mereka meyakini bahwa penembakan itu merupakan serangan 'lone wolf,' serangan yang dilakukan berdasarkan prakarsa sendiri.
Diyakini pula ia tidak terkait dengan kelompok militan mana pun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.