COLOMBO, KOMPAS.com - Kepolisian Sri Lanka mengaku telah menangkap enam orang dalam perburuan terhadap sebuah gerombolan yang dipimpin para biksu Buddha, yang menyerang pengungsi Rohingya, minggu lalu.
Pemerintah Sri Lanka bahkan menuding pada biksu yang tergabung dalam gerombolan itu, berperilaku bak hewan.
Mereka melakukan serangan di sebuah pusat perumahan Muslim Rohingya, -termasuk terhadap anak-anak, di pinggiran Kolombo, Selasa pekan lalu.
"Kami telah mengidentifikasi para biksu yang memimpin serangan tersebut," kata seorang perwira yang terlibat dalam penyelidikan, Minggu (1/10/2017).
"Kami telah mengerahkan tiga tim untuk menangkap mereka," ungkap perwira itu kepada AFP.
Baca: Prihatin Rohingya, Pria Ini Naik Motor dengan Mata Tertutup
Dua petugas polisi harus dirawat di rumah sakit setelah serangan tersebut.
Para biksu dan pendukung mereka melemparkan batu dan menghancurkan jendela, serta perabotan di permukiman tersebut.
Terkait insiden itulah, polisi menangkap lima pria dan seorang wanita.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan, beberapa petugas polisi juga masuk dalam penyelidikan karena dinilai gagal mencegah kekerasan tersebut.
Para pengungsi telah tiba di Sri Lanka sejak lima bulan yang lalu, setelah angkatan laut negeri itu menemukan mereka hanyut di sebuah kapal di lepas pantai utara Sri Lanka.
Sebelum itu, mereka telah tinggal di India selama beberapa tahun.
Ratusan ribu Muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar dalam beberapa waktu terakhir.
Kebanyakan dari mereka kini berada di kamp pengungsian di Banglades.
Baca: PBB: Kekejaman atas Rohingya adalah Mimpi Buruk Kemanusiaan