Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

September 2017, Bulan Paling Mematikan di Suriah, 3.000 Orang Tewas

Kompas.com - 01/10/2017, 18:13 WIB

KOMPAS.com - Bulan September 2017 menjadi bulan paling mematikan di Suriah.

Lembaga pemantau Observatorium untuk Pengawasan Hak Asasi Manusia di Suriah, Minggu (1/10/2017) mengungkapkan, ada 3.000 orang yang tewas sepanjang September lalu.

Mereka adalah korban dari perang berkepanjangan di Suriah, di mana 955 korban tewas itu adalah warga sipil.

"Lebih dari 70 persen warga sipil yang terbunuh itu menjadi korban dari serangan udara Rusia, dan serangan udara koalisi internasional."

Hal itu dikatakan Kepala lembaga yang berbasis di Inggris tersebut, Rami Abdel Rahman, seperti dikutip kantor berita AFP.

Baca: Mantan Budak Seks ISIS Pulang dan Ingin Balas Dendam

Sebelumnya Rahman pun mengungkapkan informasi terbaru, di manan Gerombolan teroris Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS), telah merebut Kota Al-Qaryatain, di Suriah bagian tengah.

Kota itu selama ini dikenal sebagai simbol koeksistensi religius (berdampingan secara damai) di pusat Provinsi Homs.

Jatuhnya Kota Al-Qaryatain ke tangan para teroris terjadi dalam sebuah serangan mendadak terhadap pasukan rezim Suriah.

Bentrokan terjadi setelah para teroris menyelinap masuk dan melakukan serangan mendadak.

Rahman mengatakan, selama ini pasukan pemerintah mengepung dan menjaga kota tersebut. Sebab, ada pula warga Suriah beragama Kristen yang hidup di dalam kota itu.

Sebelum perang berkecamuk di tahun 2011, Al-Qaryatain menjadi rumah bagi sekitar 30.000 orang, 900 di antaranya adalah warga Kristen.

Pasukan rejim Suriah merebut kembali Al-Qaryatain pada bulan April 2016, setelah delapan bulan dikendalikan oleh para teroris.

Pada awal Agustus 2015, ISIS menculik 270 warga Kristen dari kota tersebut. Ratusan warga itu dibawa sejauh 90 kilometer ke kawasan gurun di Suriah, dan menguncinya di sebuah penjara bawah tanah.

Mereka baru dibebaskan 25 hari kemudian.

Pada bulan yang sama, ISIS pun menghancurkan sebuah vihara di kota tersebut, dan juga sebuah gereja peninggalan abad ke-5 hingga menjadi puing-puing.

Para teroris itu memakai bahan peledak dan buldoser untuk menghancurkan rumah-rumah ibadah peninggalan bersejarah tersebut.

Awal pekan ini, para teroris juga melancarkan serangan terhadap posisi pemerintah di gurun Badiya di Suriah, hingga menewaskan sedikitnya 128 tentara. 

Baca: Teroris ISIS Rebut Kota Simbol Koeksistensi Religius di Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com