Namun pada pemilihan regional 2015, yang dimenangi oleh sebuah aliansi partai pro-kemerdekaan, sekitar 40 persen pemilih mendukung partai-partai yang loyal kepada Spanyol.
Madrid berpendapat Catalonia sudah menikmati otonomi luas, seperti yang diberlakukan untuk daerah lain seperti Basque dan Galicia.
Mengapa Madrid menolak?
Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengatakan, pemungutan suara bertentangan dengan konstitusi, yang mengacu pada kesatuan tak terpisahkan dari Bangsa Spanyol.
Jurubicara pemerintah pusat, Iñigo Mendez de Vigo malah menuduh pemerintah Catalan bersikap tidak fleksibel dan sepihak.
Bagaimana pun, unjuk rasa oleh pegiat kemerdekaan sejauh ini terus berlangsung damai.
"Saya tidak percaya akan ada yang akan menggunakan kekerasan atau memprovokasi melakukan kekerasan, sehingga akan merusak citra gerakan pembebasan Catalan," kata pemimpin Catalan, Carles Puigdemont.
Pada malam pemungutan suara, ribuan demonstran yang menyerukan persatuan Spanyol menggelar demonstrasi di kota-kota di Spanyol, termasuk di Barcelona.
Mereka melambaikan bendera Spanyol dan membawa spanduk bertuliskan "Catalonia adalah Spanyol".
Baca: Spanyol Blokir Rencana Referendum Rakyat Catalonia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.