Selama ini, pihak berwenang di Banglades telah membatasi pergerakan para pengungsi.
Mereka melarang warga meninggalkan daerah kamp yang penuh sesak, di mana ratusan ribu orang tinggal dalam kondisi putus asa di tempat penampungan yang tidak memadai.
Banik mengatakan, pemerintah juga ingin memindahkan sekitar 12.000 Rohingya yang terdampar di wilayah tak bertuan antara Banglades dan Myanmar.
Kelompok kesukuan mengakhiri pemberontakan separatis mereka pada 1997 dan menandatangani sebuah perjanjian damai dengan pemerintah.
Namun ketegangan berlanjut antara populasi Muslim lokal dan kelompok kesukuan.
Sebab kelompok kesukuan itu memiliki hubungan dekat dengan umat Buddha Rakhine, etnis yang dituduh melakukan serangan terhadap Rohingya di Myanmar.
Pada bulan Juni tahun ini, warga Islam setempat membakar ratusan rumah di sebuah komunitas kesukuan menyusul pembunuhan politisi lokal.
Baca: Ditemukan Kuburan Massal di Rakhine, Terbanyak Jenazah Perempuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.