KOMPAS.com - KITA baru saja membaca berita tentang pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan Arab Saudi, yang rencananya baru akan diterapkan resmi pada 2018.
Pembatasan sosial yang mengikat perempuan Arab Saudi, satu-satunya negara yang mengekang perempuan dalam mengemudi, kini memang mulai dilonggarkan.
Berita bahwa Raja Salman telah mengeluarkan sebuah dekrit kerajaan yang akhirnya memberi keleluasaan bagi perempuan Arab Saudi untuk mengemudi tetap disambut baik baik.
Namun, meskipun Raja Salman menjanjikan banyak reformasi atas pembatasan sosial itu, ketidakpercayaan tetap ada di kalangan aktivis kerajaan ultrakonservatif tersebut, seperti dilaporkan The Independent, Rabu (27/9/2017).
"Kita berbicara tentang mengemudi, seolah-olah itu adalah hal yang paling penting - ini penting bagi gerakan perempuan ... tapi ada beberapa batasan hukum [yang juga merupakan masalah mendesak]," kata Madawi al-Rasheed, profesor antropologi sosial Arab Saudi di London School of Economics kepada Todayprogramme, Radio 4 BBC, Rabu (27/9/2017).
Baca: Ghamidi, Perempuan Pertama Saudi Pegang Posisi Senior Pemerintahan
Raja Salman dan putra mahkota Mohammed bin Salman telah menerapkan "Vision 2030", sebuah cetak biru jangka panjang mengenai reformasi ekonomi dan sosial yang dirancang untuk memodernisasi Arab Saudi dan mengabaikan ketergantungan pada pendapatan minyak.
Meskipun telah ada beberapa reformasi untuk kaum perempuan, sejauh ini ada setidaknya delapan keputusan penting yang tidak dapat dilakukan oleh perempuan Arab Saudi.
1.Pernikahan
Izin untuk menikah harus diberikan oleh wali – dalam hal ini pemerintah provinsi – atau orangtua serta penjamin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.