Baca: Menteri Dipecat, Gara-gara Foto Raja Faisal Bersama Master Yoda
Arab Saudi akan menggunakan "masa persiapan" sampai kemudian memperluas fasilitas perizinan dan mengembangkan infrastruktur untuk mengakomodasi jutaan pengemudi baru.
Ulama konservatif di Arab Saudi --kerajaan absolut yang diperintah menurut undang-undang syariah, telah lama mendukung larangan tersebut.
Mereka beralasan meniadakan larangan itu akan memicu persetubuhan. Sementara, pendapat lain menyebut, mengemudi dapat berpengaruh buruk bagi indung telur wanita.
Baca: Arab Saudi Danai Serangan Teror ?9/11? di AS, Ini Buktinya...
Sebelum ini, telah banyak aktivis hak-hak perempuan dipenjara karena mencela larangan tersebut.
Pengumuman kali ini tentu mengejutkan dan disambut secara luas, baik di dalam maupun di luar negeri.
"Hari yang mulia. Aku tidak dapat menahan air mataku," demikian bunyi komentar di akun Twitter anggota dewan Shura Saudi Latifah Alshaalan.
"Selamat kepada para wanita di tanah airku."
Aktivis Manal al-Sharif, yang memimpin gerakan protes "Perempuan2Drive" tahun 2011, juga mengunggah komentar di Twitter.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.