Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Akan Permudah Penjualan dan Ekspor Senjata Api Ringan

Kompas.com - 26/09/2017, 12:26 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sedang bersiap-siap untuk mempermudah penjualan senjata ringan buatan negara itu, termasuk senapan serbu dan amunisinya, kepada para pembeli di luar negeri, kata beberapa pejabat senior AS.

Para pembantu Trump sedang menyiapkan perubahan peraturan yang akan mengalihkan pengawasan penjualan senjata non-militer dari Departemen Luar Negeri kepada Departemen Perdagangan, seperti dilaporkan Voice of America, Selasa (26/9/2017).

Departemen Luar Negeri AS pada umumnya lebih memperhatikan aspek ancaman internasional bagi stabilitas dan keamanan, dan mengenakan pembatasan yang ketat atas penjualan senjata.

Sedangkan Departemen Perdagangan AS lebih memusatkan perhatian pada mempermudah usaha perdagangan.

Para pejabat dari berbagai badan pemerintah, yang tidak mau disebut namanya, mengatakan peraturan baru itu akan mengurangi banyak peraturan ketat dan beaya-beaya pengaturan, meningkatkan ekspor senjata ringan AS, dan menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.

Baca: AS Jual Senjata 1,4 Miliar Dollar AS ke Taiwan, China Protes Keras

“Akan lebih banyak kemudahan untuk melakukan penjualan senjata,” kata seorang pejabat senior pemerintah kepada kantor berita Reuters.

“Kalau dilakukan secara betul, peraturan baru ini akan sangat mempermudah penjualan senjata,” tambahnya.

Perubahan kebijakan ini agaknya sesuai dengan dukungan Trump bagi lobi senjata AS yang ditunjukkannya dalam masa kampanye Pilpres 2016, dan slogan yang sering diulang-ulangnya “Buy American” atau belilah barang buatan Amerika.

Tapi para pengecam, termasuk beberapa anggota Kongres AS dan pendukung pengawasan senjata telah menyatakan keprihatinan bahwa pelonggaran peraturan ekspor senjata itu akan memungkinkan geng-geng penjahat dan kelompok-kelompok militan mendapatkan senjata-senjata yang sering digunakan di AS dalam berbagai aksi penembakan massal.

Pejabat-pejabat pemerintah sudah hampir menyelesaikan rancangan peraturan baru itu, yang bisa diteruskan ke Kantor Anggaran Gedung Putih untuk dipelajari dalam beberapa hari saja, kata seorang pejabat pemerintah.

Perubahan itu, yang bisa diberlakukan tanpa persetujuan Kongres, mungkin akan diumumkan pada musim gugur ini, yang akan diikuti oleh masa singkat untuk mendapat masukan publik, sebelum diberlakukan pada pertengahan pertama tahun depan, kata para pejabat itu lagi.

Baca: AS Hentikan Penjualan 26.000 Senapan Serbu ke Polisi Filipina

Tiga orang senator Partai Demokrat, Ben Cardin, Diane Feinstein dan Patrick Leahy mengingatkan Menlu Rex Tillerson dalam sebuah surat hari Jumat bahwa senjata api seperti itu sangat bertanggung jawab “dalam kecederaan dan kehancuran yang terjadi dalam konflik sipil dan militer di seluruh dunia.”

Penjualan senjata dalam negeri telah jauh menurun, setelah sempat melonjak dalam masa pemerintahan Presiden Barack Obama, ketika para penggemar senjata api menimbun senjata dan amunisi karena takut pemerintah akan memperketat peraturan pemilikan senjata api.

Sejak terpilihnya Trump pada November 2016, harga saham perusahaan senjata Smith & Wesson, turun 50 persen dan saham perusahaan lainnya Sturm Ruger, juga turun 26 persen.

Lobi senjata api AS yang sangat berpengaruh, NRA mendukung terpilihnya Presiden Trump. NRA menghabiskan lebih dari 30 juta dollar untuk mendukung kampanye Trump.

Departemen LN AS mengeluarkan izin ekspor senjata komersial yang bernilai empat milyar dollar tahun lalu. 3, 2 miliar dollar dari jumlah itu bisa dialihkan izinnya kepada departemen perdagangan, kata seorang pejabat lagi.

Baca: Rahasia Tim TNI AD Kalahkan Tentara Amerika dan Eropa

Dalam tahun-tahun belakangan ini, Kanada, Australia, Thailand, dan Arab Saudi adalah negara-negara pembeli terbesar senjata non-militer AS, menurut data Biro Sensus AS.

Setelah perizinannya dialihkan ke Departemen Perdagangan nanti, ekspor senjata Amerika itu bisa meningkat 15 sampai 20 persen per tahun, kata Lawrence Keane, wakil Presiden National Shooting Sports Foundation, sebuah asosiasi industri senjata api. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com