Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Hasil Gemilang, Partai Anti-Islam Dibayangi Perpecahan

Kompas.com - 26/09/2017, 10:55 WIB
Ericssen

Penulis

 

BERLIN, KOMPAS.com - Hanya beberapa jam setelah hasil gemilang mengejutkan yang diraih pada pemilihan parlemen Jerman, Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang anti-imigrasi dan anti-Islam, dilanda perpecahan.

Frauke Petry, Ketua Umum AfD, mengagetkan seluruh hadirin termasuk sesama petinggi partai yang duduk semeja dengannya.

Perempuan politisi berusia 42 tahun itu tiba-tiba saja meninggalkan mejanya dan mengumumkan tidak akan duduk sebagai anggota kaukus AfD ketika parlemen Jerman Bundestag mengawali sesi pertamanya.

“Setelah pertimbangan yang panjang, saya memutuskan untuk tidak menjadi bagian dari kaukus AfD,” ujarnya.

“Kita belum pernah mendiskusikan hal ini,” ucap Jorg Meuthen, petinggi partai lain yang masih kebingungan.

Baca: Exit Poll Pemilu Jerman: Angela Merkel Terpilih Lagi Jadi Kanselir

Berbicara lebih jauh kepada radio ARD, Senin (25/9/2017) waktu setempat, Petry mengatakan dia akan duduk sebagai anggota independen.

Adapun keputusannya untuk tidak berafiliasi dengan AfD karena dia semakin tidak nyaman dengan ideologi partai yang semakin radikal dan menakutkan.

Perpecahan ini menjadi klimaks dari konflik internal berkepanjangan di partai populis kanan jauh yang berideologi anti-imigran dan anti-Muslim ini.

Petry sebelumnya sudah diisolasi oleh partai sendirinya.

Walaupun menjabat sebagai ketua umum partai, kampanye partai diserahkan ke dua sosok lain yaitu sosok veteran Alexander Gauland dan Alice Weidel.

Ketegangan terjadi karena adanya perbedaan mengenai haluan partai khususnya setelah keberhasilan AfD menembus Bundestag untuk pertama kalinya.

Petry yang lebih moderat ingin mengubah wajah partai yang menurutnya terlalu memecahbelah dengan platform ultra-konservatif.

Petry berharap AfD bukan hanya dipilih pemilih yang marah namun juga pemilih rasional sehingga dapat mengantarkan AfD membentuk pemerintahan di pemilu mendatang.

Baca: Hasil Pemilu 2017 Obrak-abrik Peta Kekuasaan di Berlin

Weidel dan Gauland hanya berkomentar bahwa mereka belum berbicara dengan Petry selama berbulan-bulan.

Weidel telah meminta Petry untuk mundur dari partai walau yang bersangkutan belum bereaksi.

Rumor beredar Petry berencana untuk membentuk blok politik baru dengan anggota parlemen AfD lain yang sehaluan dengannya.

AfD, partai yang baru dibentuk empat tahun silam menggemparkan Jerman setelah meraup suara ketiga terbanyak di pemilu dengan raihan 12,6 persen dan 94 kursi di Bundestag.

Mengandalkan kemarahan warga Jerman terhadap kebijakan imigrasi Kanselir Angela Merkel yang dinilai terlalu liberal, AfD berhasil menjadi partai berhaluan kanan-jauh pertama yang menembus Bundestag sejak bubarnya partai NAZI pimpinan Adolf Hitler.

AfD mengatakan akan memburu Merkel atas “dosa imigrasinya”.

Pencapaian AfD yang lebih baik dari hasil survei telah memicu kekhawatiran warga Jerman terhadap partai yang dilabeli Menlu Jerman Sigmar Gabriel sebagai Partai NAZI.

Baca: Pemilu Jerman Digelar, Kemenangan Merkel Bukan Tanpa Tantangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com