Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Neo Nazi Menyasar Mahasiswa Asing di Australia

Kompas.com - 25/09/2017, 12:02 WIB

Baca: Huru-hara di Kampanye Neo-Nazi, Orang-orang Ditusuk hingga Beberapa Kritis

Serikat Universitas Tasmania (TUU) mengatakan pihaknya "mengecam serangan anti-Semit dan homofobia yang dilakukan di kampus Domain Universitas Tasmania oleh kelompok supremasi kulit putih dan kelompok neo-Nazi Antipodean Resistance".

Presiden TUU Clark Cooley mengatakan universitas di seluruh Australia menghadapi "serangan vandalisme serupa tahun ini oleh kelompok yang sama yang menggunakan istilah rasis dan homofobia saat menampilkan citra Nazi".

"Kami menentang supremasi kulit putih dan aktivitas neo-Nazi di komunitas kita. Diskriminasi semacam itu tidak akan ditolerir," ujarnya.

"Ini pesan sangat mengerikan untuk dikirim ke lapisan multikultural universitas kita dan komunitas Tasmania yang lebih luas," tambahnya.

Tanggapan senator

Penempelan stiker di kampus UTAS dikecam oleh senator asal Tasmania, Eric Abetz, dalam pernyataan hari ini dengan menyebut pesan mereka "menjijikkan".

"Poster yang muncul di kampus University of Tasmania dari Antipodean Resistance menjijikkan dan tidak memiliki tempat dalam wacana politik kita," katanya.

"Saya mengutuk tindakan kelompok sosialis nasional ini dengan keras. Saya berharap bahwa setiap poster itu dapat dihapus secepat mungkin untuk menghindari kesulitan bagi mereka yang mungkin melihatnya," katanya.

Baca: Pemerintah Yunani Bertekad Hentikan Partai Neo Nazi

ABC News sebelumnya memberitakan kelompok tersebut telah melaksanakan kamp radikalisasi di negara bagian Victoria serta di Sunshine Coast, Queensland.

Sebuah website menampilkan foto-foto dari tujuh orang yang memberi salam Nazi sambil memegang bendera Nazi. Identitas mereka dikaburkan dengan gambar tengkorak bertopeng yang ditambahkan secara digital ke foto tersebut.

Kelompok ini menyatakan memiliki "cabang-cabang aktif di setiap negara bagian, sekarang Anda dapat bergabung dari manapun di Australia".

Pada bulan Juli 2017, kelompok tersebut mengklaim telah mendistribusikan poster berbahasa China di Melbourne.

"Lelucon kita ini benar-benar meledak. Kita mendapat liputan jauh lebih banyak daripada yang pernah kita dapatkan sebelumnya. Jika kita menyertakan media China, mungkin lebih banyak liputan daripada yang kita dapatkan dari semua aktivitas sebelumnya," kata kelompok itu.

"Ini sebenarnya lelucon tanpa banyak usaha, hanya segelintir orang, sejumlah rekaman, 100 poster sederhana, serta rencana cerdas, dan rekan sekalian kita berhasil membuat kehebohan," demikain ditambahkan.

Kelompok ini mengatakan pihaknya ingin "menarik perhatian lebih besar dari orang Cina (dan ras lainnya) di universitas kita".

Pihak UTAS dan kelompok mahasiswa telah dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca: Austria Hukum Tujuh Aktivis Neo-Nazi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com