Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan Sanksi, China Batasi Pasokan BBM ke Korut

Kompas.com - 24/09/2017, 07:30 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah China menerapkan sejumlah sanksi dagang terhadap Korea Utara dalam wujud pembatasan pasokan bahan bakar minyak dan penghentian pembelian tekstil.

Langkah tersebut, sebagaimana dipaparkan Kementerian Perdagangan China, akan mulai berlaku pada 1 Oktober mendatang.

Selain itu, pembatasan gas alam cair langsung diterapkan.

Sanksi China ini diprediksi akan semakin mencederai ekonomi Korut, mengingat negara tersebut juga sedang dilanda beragam sanksi negara-negara Barat.

Memang, data pasti tentang seberapa besar volume perdagangan antara kedua negara, dan seberapa besar jumlah tersebut berkurang akibat sanksi China, belum diketahui.

Baca: Bank-Bank Besar di China Mulai Hentikan Transaksi dengan Warga Korut

Namun, penghentian pembelian tekstil —yang merupakan ekspor terbesar kedua Korea Utara, diperkirakan akan merugikan Pyongyang sebesar lebih dari 700 juta dollar AS, atau Rp 9,3 triliun per tahun.

Bagi Korut, China merupakan mitra dagang paling penting, dan sumber pendapatan utama.

Demi memenuhi keperluan bahan bakar minyak, misalnya, Korut mengandalkan kiriman dari China.

Kantor berita AFP melaporkan, harga bensin di Pyongyang telah naik sekitar 20 persen, selama dua bulan terakhir.

"Saya menduga harga akan naik lagi dalam waktu dekat," kata seorang petugas SPBU di Pyongyang.

China dan Rusia semula menolak usulan AS untuk menghentikan ekspor minyak ke Korut, namun belakangan keduanya sepakat untuk membatasinya.

Sanksi terhadap Korea Utara diterapkan setelah Pyongyang menguji coba nuklir bulan ini.

Pada Kamis (21/9/2017), Presiden AS Donald Trump mengumumkan sanksi-sanksi baru terhadap para individu dan perusahaan yang menjalin usaha dengan Korea Utara.

Hal itu dilakukan demi memutus sumber-sumber pendapatan yang digunakan untuk mendanai usaha Korut mengembangkan senjata paling mematikan yang pernah dikenal oleh manusia.

Sektor-sektor yang dijadikan sasaran adalah industri tekstil, perikanan, teknologi informasi dan manufaktur.

Baca: Trump Keluarkan Sanksi Baru untuk Korea Utara, Apa Isinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com