Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Keluarkan Sanksi Baru untuk Korea Utara, Apa Isinya?

Kompas.com - 22/09/2017, 06:10 WIB

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan sanksi-sanksi baru bagi para individu dan perusahaan yang menjalin usaha dengan Korea Utara. Hal ini terkait dengan program nuklir Korut yang terus berlanjut.

Langkah ini ditempuh dengan tujuan untuk memutus sumber-sumber pendapatan yang digunakan untuk mendanai usaha Korut mengembangkan senjata paling mematikan yang pernah dikenal manusia.

Hal itu diungkapkan Trump ketika mengeluarkan perintah eksekutif baru, Kamis (21/9/2017).

Sektor-sektor yang dijadikan sasaran adalah industri tekstil, perikanan, teknologi informasi dan manufaktur.

Baca: Hadapi Korut, AS Berharap Solusi Damai tapi Siapkan Kekuatan Militer

Guna menjalankan perintah eksekutif ini, Presiden Trump memberikan wewenang kepada Departemen Keuangan AS untuk memberikan sanksi-sanksi kepada perusahaan-perusahaan dan berbagai institusi keuangan yang menjalin bisnis dengan Korut.

Di bagian lain, Trump pun memuji China, dengan mengatakan pemerintah negara itu telah memerintahkan bank-banknya menghentikan bisnis dengan Korut.

Baca: Bank-Bank Besar di China Mulai Hentikan Transaksi dengan Warga Korut

Pengumuman Presiden Trump ini dikeluarkan setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae-In berpidato di Sidang Umum Bangsa-Bangsa (PBB).

Disebutkan dalam pidato Jae-In, Korsel tidak ingin Korut runtuh, tetapi negara tetangga itu harus menghentikan program nuklirnya dan kembali ke meja perundingan.

Korut sudah dikenai sanksi-sanksi baru oleh PBB menyusul uji coba nuklir yang terbaru.

Uji coba nuklir dan balistik yang dilakukan oleh Korut meningkatkan ketegangan selama beberapa minggu terakhir.

Meskipun mendapat tekanan internasional, Korea Utara terus melakukan uji coba.

Dalam pidato di Sidang Umum PBB pada Selasa (19/9/2017), Presiden Trump berjanji untuk "menghancurkan secara total" Korut jika negara itu mengancam AS dan sekutu-sekutunya.

Baca: Trump: AS Mampu Hancurkan Korea Utara Secara Total, Jika Terpaksa

Namun, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menyamakan pidato Presiden AS bagai 'gonggongan anjing.'

Dikatakannya, "Ada pepatah yang menyatakan, 'biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu'."

Baca: Korea Utara Sebut Pidato Trump seperti Gonggongan Anjing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com