Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Menunggu Lama, Pengungsi Myanmar Bakar Bank di Melbourne

Kompas.com - 20/09/2017, 06:50 WIB

Baca: Melbourne Jadi Lokasi Pabrik Peralatan Perang Mutakhir di Australia?

Silbert mengatakan, pengungsi tersebut merasa marah karena dia harus menunggu lama. Dia pun pergi membeli sebuah wadah bensin, dan mengisi bahan bakar dari sebuah pompa bensin terdekat.

"Pada saat ini, ia jelas memutuskan untuk membakar Bank Commonwealth sebagai tindakan pembalasan atas perlakuan yang ia terima sebelumnya," kata Silbert.

Turut jadi korban

Dalam sebuah wawancara dengan polisi, Nur Islam juga mengakui, dia membeli bensin tersebut dan membakar bank tersebut untuk balas dendam.

Pengacara Barnaby Johnston mengatakan dalam persidangan bahwa Nur Islam menderita luka yang paling serius dan paling parah dalam insiden itu.

Ia mengatakan, tak ada cukup bukti bahwa Nur Islam bermaksud untuk melukai orang-orang di dalam bank. 

Dengan demikian, tuduhan sengaja menyebabkan luka serius dan dengan sengaja menyebabkan luka harus dicabut.

Namun, Hakim Peter Reardon menemukan ada cukup bukti untuk menjerat Nur Islam menjalani persidangan atas semua tuduhan.

Nur Islam akan menjalani pemeriksaan kesehatan mental dalam beberapa minggu mendatang, dan akan menghadapi persidangan di Pengadilan Negeri pada hari Rabu (20/9/2017) ini.

Baca: Saat Gus Dur Berdebat Membela Islam yang Damai di Melbourne...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com