Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Redakan Batuk, Bayi Diuapi di “Shower” Air Panas hingga Tewas

Kompas.com - 18/09/2017, 19:41 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Batuk yang mengganggu seorang bayi berusia 22 bulan di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, membuat ayahnya mengambil langkah tak lazim setelah ia gagal meredakannya dengan jus jeruk.

Seperti dilaporkan The Sun dan New York Daily News, Minggu (17/9/2017), gangguan batuk tidak saja membuat bayi itu tidak bisa tidur, tetapi juga ayahnya.

Bayi itu tiba-tiba terserang batuk terus-menerus pada Kamis lalu, sekitar pukul 03.30 waktu setempat. Ayahnya pun terbangun dan memberinya satu gelas jus jeruk yang ditambahkan gula.

Namun, jus jeruk itu tak juga bisa meredakan gangguan batuk sang bayi bernama Mordechai Halpern itu.

Ayahnya lalu menaruh bayi di kereta dorong dan membawanya ke kamar mandi, serta menutupnya dengan selimut.

Ayah berusia 27 tahun itu pun menghidupkan shower atau pancuran air panas. Dia menutup tirai yang memisahkan pancuran dari toilet. Kereta bayi ditaruh di samping toilet.

Maksud sayang ayah, efek uap air dari pancuran air panas itu dapat melonggarkan batuk sang buah hatinya.

Baca: Waspadai 5 Penyakit Ini jika Batuk Tak Kunjung Sembuh

Setelah itu ayahnya kembali ke tempat tidur dan mengatur alarm untuk bisa bangun jam 05.00. Ketika alarm berbunyi, ibunya yang berusia 22 tahun pun memeriksa kondisi bayinya.

Namun, sang ibu itu terkejut ketika menemukan anaknya sudah tidak bergerak lagi.

Sebuah ambulans kemudian dipanggil untuk membawa bocah itu ke Pusat Medis Maimonides di dekat rumahnya. Petugas mengatakan, bayinya telah meninggal pada pukul 05.49.

Polisi kemudian dipanggil. Menurut media lokal, suhu tubuh bayi sudah mencapai lebih dari 42 derajat Celcius. Padahal suhu normal manusia sekitar 37 derajat Celsius.

Jika suhu badan mencapai 38 derajat biasanya itu mengindikasikan demam ringan. Sedangkan kalau sudah lebih dari  39 derajat sudah masuk demam tinggi.

Otopsi dilakukan untuk menentukan penyebab kematian bayi. Polisi tidak yakin bahwa ayahnya bermaksud menyakiti anaknya, kata New York Daily News.

Baca: Mengatasi Batuk pada Anak Tanpa Obat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com