Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah PM Abe Bubarkan Parlemen dan Gelar Pemilu Dini?

Kompas.com - 18/09/2017, 10:06 WIB
Ericssen

Penulis

Popularitas Abe stabil di antara 40-45 persen di sejumlah survei terakhir, setelah sempat anjlok hingga di bawah 30 persen bulan Juli lalu.

Oposisi terpecah

Abe juga diduga memanfaatkan kekacauan di kubu oposisi yang terpecahbelah. Partai oposisi Demokrat yang baru memilih presiden partai baru Seiji Maehara ditinggal oleh sejumlah petinggi partai yang tidak puas dengan terpilihnya Maehara.

Popularitas Partai Demokrat menurut survei terakhir hanya tujuh persen terpaut sangat jauh dari LDP yang mendapat dukungan sebesar 41 persen.

Baca: Pemerintah China Mencela PM Jepang Shinzo Abe

Tidak ketinggalan, Abe diyakini berusaha membendung mantan sekutu politiknya Gubernur Tokyo Yuriko Koike yang sedang mempersiapkan pembentukan partai baru bernama Japan First atau Jepang Utama.

Yuriko adalah sosok gubernur yang populer. Partai yang dipimpinnya di tingkat Ibu Kota Tokyo melumat LDP di pemilu lokal bulan Juli lalu.

Dengan menggelar pemilu dini, Koike diyakini tidak punya waktu yang cukup untuk mempersiapkan kandidat dan strategi politik melawan Abe.

Rekor terlama

Abe saat ini telah menjabat selama enam tahun. Dia membidik rekor untuk menjadi perdana menteri terlama dalam sejarah negeri Samurai.

Jika dapat terus mempertahankan kekuasaannya hingga Desember 2019 maka rekor itu akan terpecahkan.

Abe dilaporkan berencana terus berkuasa setidaknya hingga Olimpiade Musim Panas di bulan Juli 2020.

Terakhir, dia mengubah konstitusi internal partai yang memungkinkannya kembali maju di pemilihan presiden partai tahun depan.

Sebelumnya, jabatan Presiden di LDP dibatasi hanya dapat berkuasa maksimum dua periode.

Satu periode adalah tiga tahun. Abe telah menjabat sebagai presiden LDP sejak 2012 dan harus turun September 2018.

Dengan perubahan konstitusi itu, dia dapat kembali maju dan jika menang diizinkan berkuasa hingga September 2021.

Baca: PM Abe Merasa Terhormat atas Penyambutan Jokowi di Istana Bogor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com