Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan Den Haag Cabut Kewarganegaraan 4 Teroris Belanda

Kompas.com - 13/09/2017, 20:54 WIB

DEN HAAG, KOMPAS.com - Belanda mencabut kewarganegaraan empat teroris berdasarkan Undang-undang anti-terorisme yang baru berlaku di negeri itu.

"Keempat orang ini telah bergabung dengan organisasi teroris di daerah konflik," kata Menteri Kehakiman dan Keselamatan Stef Blok dalam sebuah pernyataan Rabu (13/9/2017) yang dikutip AFP.

"Mereka adalah 'alien' yang tidak diinginkan. Dengan pencabutan kewarganegaraan ini mereka tidak mungkin bepergian ke Belanda atau negara Schengen lainnya," kata Blok yang merujuk kepada zona bebas paspor Eropa.

Meski Blok tidak menyebut nama keempat pria tersebut, media Belanda mencantumkannya sebagai "pelancong Suriah" yang diketahui bernama Driss B, Noureddin B, Anis Z, dan Hatim R.

Baca: Penjara di Belgia Kacau, Belanda Tolak Serahkan 8 Tersangka Narkoba

Driss B, dan Noureddin B dijatuhi hukuman tahun lalu. Anis Z dan Hatim R divonis tahun 2015. Masing masing mendapat hukuman enam tahun secara in absentia, karena menjadi anggota organisasi teroris.

Keempatnya sebelumnya telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan gerombolan teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). 

Keberadaan mereka saat ini tidak diketahui. "Ini termasuk Driss B, yang diragukan masih hidup," demikian diwartakan kantor berita nasional ANP.

Belanda pada bulan Maret menyetujui undang-undang baru yang secara lugas memberi pemerintah kekuatan besar untuk mencabut kewarganegaraan. Bahkan, jika seseorang belum dihukum karena melakukan kejahatan.

Baca: Genosida di Srebrenica: Tentara Belanda Biarkan 300 Muslim Dibantai

Undang-undang tersebut telah dikritik oleh partai-partai oposisi, karena hanya dapat diterapkan pada orang-orang dengan kewarganegaraan ganda.

Keputusan terbaru ini masih harus disetujui oleh hakim. Tidak diketahui apa kewarganegaraan lain yang dimiliki  keempat orang tersebut.

Sekitar 280 warga Belanda diyakini telah melakukan perjalanan untuk bergabung dengan kelompok teroris di Suriah dan Irak sejak 2011.

Sekitar 190 orang tetap tinggal di sana, namun diduga masih ada sejumlah teroris Belanda yang ingin bergabung dengan gerombolan ISIS atau grup teroris lain di  Timur Tengah.

Demikian pernyataan badan anti-teror Belanda NCTV dalam laporannya yang terakhirnya.

NCTV mengungkapkan, meski Belanda terhindar dari gelombang serangan yang telah menimpa beberapa tetangganya seperti Belgia, Perancis, dan Jerman, para teroris diyakini memandang Belanda sebagai target. 

Baca: Satu Pelaku Penembakan 2 Polisi Diduga Mantan Napi Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com